Polisi harusnya menangkap artis-artis yang secara gamblang mempromosikan judi online alias judol. Bukannya orang-orang kecil atau Tiktokers seperti Gunawan Sadbor yang ditangkapi.
- Dua Pengelola Judol Jebolan Kamboja Ditangkap Polisi Saat Sedang Pesan Makanan di Restoran
- Perputaran Uang Judi Online 2025 Capai Rp1.200 Triliun
- Susi Pudjiastuti Minta Presiden Prabowo Tegas Berantas Judol
Demikian dikatakan pakar telematika Roy Suryo dalam keterangan videonya yang dikutip RMOL, Sabtu (9/11).
“Banyak artis-artis papan atas lain, sebut saja NM dan WG yang jelas-jelas mereka mempromosikan judi online. Itu yang harusnya ditangkap duluan, bukan rakyat kecil atau Tiktokers kecil kayak (Gunawan Sadbor) gitu,” kata Roy.
Roy juga mendesak aparat kepolisian memburu pihak-pihak di pemerintahan yang ikut mengendalikan operasional judi online selama ini.
“Paling penting adalah penyelenggara judol yang kemudian difasilitasi oleh pemerintah atau oknum pemerintah, seperti apa yang terjadi di kantor Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital)," kata Roy.
Lebih lanjut Roy mengatakan, penangkapan belasan pegawai Kementerian Komdigi, harus merembet hingga dalang atau pejabat yang duduk di kementerian tersebut.
“Semua harus ditindak, termasuk ikan besarnya. Kalau Presiden (Prabowo) menyebut ikan busuk dimulai dari kepalanya. Nah jika kepalanya yang dulu pernah mengepalai kementerian yang sekarang namanya Komdigi itu terlibat, ya polisi harus tegas menindak dia,” tegas Roy.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dua Pengelola Judol Jebolan Kamboja Ditangkap Polisi Saat Sedang Pesan Makanan di Restoran
- Roy Suryo Sebut Gibran Tak Lulus S2 di UTS Insearch Sydney
- Perputaran Uang Judi Online 2025 Capai Rp1.200 Triliun