Jelang Pilkada Banyuwangi, Milenial Bikin Gerakan Tolak Politik Dinasti

Jelang pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Banyuwangi, kalangan milenial yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Banyuwangi (Garab) menyuarakan gerakan menolak politik dinasti.


Politik dinasti yang dimaksud Partai Nasdem dan PDI Perjuangan telah mengeluarkan rekomendasi untuk Ipuk Fiestandani yang akan diusung sebagai Cabup Banyuwangi. Ipuk Fiestandani sendiri adalah istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Bondan Madani, koordinator Garap mengatakan politik dinasti adalah penyubur kebodohan intelektual dan politik Banyuwangi.

Menurutnya politik dinasti selalu erat kaitannya dengan politik uang, siapa yang banyak memiliki uang, maka dialah yang berkuasa.

“Politik dinasti akan mengebiri demokrasi dan bahkan bisa membunuh. Setidaknya atas dasar itulah kami para millenial bertemu, selain juga ide gagasannya sama,” ujar Bondan dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (12/7).  

Dalam rapat perdana ini pihaknya sepakat untuk membentuk koordinator di tingkat kecamatan untuk menolak politik dinasti.

“Kita mulai besok akan keliling ke kampus, ke ponpes, ormas, karangtaruna dan komunitas. Kita akan bentuk coordinator tingkat kecamatan. Kebetulan semua yang tergabung ini berstatus pemuda,” ujar mantan aktivis HMI ini.

Sementara itu Puji AS, koordinator Partisipasi Publik Perempuan Garap mengatakan pihaknya netral dan tidak mendukung kandidat Cabup manapun.

“Kami semua bukan kader partai politik manapun. Kita sebagai milenial hanya ingin bagaimana Banyuwangi akan lebih maju, demokrasi berkembang. Karena politik dinasti biasanya dimulai dengan menguasai partai politik. Akibatnya penjaringan bakal calon kepala daerah tidak maksimal diinternal partai. Akhirnya tidak akan ada kesempatan millenial tampil,” ujar Puji yang juga pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Biologi ini.[dan]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news