Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan agar pelaksanaan pilkada serentak 2020 dibatalkan jika penyelenggara pemilu mengizinkan konser musik boleh digelar saat kampanye.
- IDI Sebut DPR Tak Jalankan UU 13/2022 Saat Bahas RUU Kesehatan
- IDI Klaim Belum Terima Draf Resmi UU Kesehatan
- 2.172 Nakes Meninggal Akibat Pandemi Covid-19, Berikut RInciannya
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan agar pelaksanaan pilkada serentak 2020 dibatalkan jika penyelenggara pemilu mengizinkan konser musik boleh digelar saat kampanye.
Demikian ditegaskan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban, saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) bertajuk "Laju Pandemi Tak Terkendali, Langkah Apa Yang Harus Diperbaiki?" Kamis (17/9).
"Soal Pilkada itu saya tadi malam ditelpon oleh media, katanya mau bikin konser dan sudah disetujui oleh KPU, bagaimana? Ya batalin," tegas Zubairi.
Menurut dia, penularan Covid-19 sangat cepat dan bisa menyasar siapa saja terutama lebih cepat penularannya ketika terjadi perkumpulan banyak orang.
Terlebih, kondisi terkini angka kasus Covid-19 di tanah air terus mengalami peningkatan signifikan.
"Yang amat sangat dikhawatirkan adalah pilkada," sesalnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Selain Zubairi, narusmber lain dalam sarasehan kebangsaan ke-32 DN-PIM yaitu ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono, anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, pakar molecular epidemiologi Tifauzia Tsyassuma, dan dokter sekaligus Bendahara Umum DN-PIM Ulla Nuchrawaty.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDI Perjuangan Kuasai 21 Pilkada di Jawa Timur, Sri Untari: Kepercayaan Rakyat Jadi Kunci Kemenangan
- DPRD Jatim Minta Tingkatkan Kewaspadaan Saat Pilkada Serentak
- Mayjen TNI Rudy Saladin Tegaskan Sinergitas Kawal Pengamanan Pemilukada Serentak di Jatim