Pertemuan dua calon ketua umum Golkar, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo dengan Presiden Joko Widodo memiliki makna tersendiri bagi internal Golkar.
- Reses Di Krembangan, Hadi Dediansyah Dicurhati Warga Soal Sistem Zonasi Sekolah
- Kabarnya Anies Dilaporkan Soal Kerumunan Tanah Abang, Lieus Sungkharisma: Pelapor Kurang Kerjaan, Logikanya Di Mana?
- Jelang Massa Tenang, Ribuan Pendukung Rahmad Putihkan Alun-alun Bondowoso
Terkait pesan Jokowi yang meminta Bamsoet menjaga kekompakan Golkar, Elvis optimistis sosok yang kini menjabat ketua DPR RI itu mampu merangkul semua faksi di Partai Golkar.
"Saya yakin semuanya akan dirangkul dan Golkar tambah kompak," lanjutnya.
Setelah bertemu dengan Presiden Jokowi, di waktu yang sama Bamsoet juga bertemu dengan tokoh senior Golkar sekaligus Presiden ke-3 RI, BJ Habibie.
Saat itu, Habibie memberikan restu untuk mencalonkan diri dalam Musyawaran Nasional Partai Golkar.
Ketua DPD Golkar Kabupaten Buru, Ramly Umasugi menilai pertemuan dan restu yang diberikan Habibie kepada Bamsoet merupakan sinyal positif bagi proses suksesi kepemimpinan di Partai Golkar.
"Saya melihat itu sebuah sinyal bahwa demokrasi itu harus tumbuh. Siapa pun harus diberi ruang untuk berkompetisi secara fair. Ini penting bagi Partai Golkar sebagai proses edukasi politik kepada masyarakat," kata Ramly.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Rekapitulasi Dapil Madura Usai, Lima Caleg Incumbent DPRD Jatim Tumbang
- P3S: Mensos Itu Identik dengan Iba dan Belas Kasihan, Bukan Mengumbar Amarah
- Ketiga Capres Punya Strategi Mainkan Isu Debat untuk Pengaruhi Pemilih