Peneliti Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK), Ahmad A Hariri menyarankan Presiden Joko Widodo untuk segera menarik Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dari kunjungan kerja di luar negeri.
- KPK Meyakini SYL Bakal Divonis Sesuai Tuntutan JPU
- Usut TPPU, KPK Kembali Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo
- Berkas Dilimpahan Ke Kejaksaan, Syahrul Yasin Limpo Segera Disidang
Hal ini penting untuk mempermudah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan rasuah di Kementan.
“KPK surati Presiden, biar nanti Presiden yang memerintahkan Mentan pulang ke Indonesia untuk diperiksa KPK," kata Hariri dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/10).
Dia menilai, pemeriksaan Mentan SYL penting untuk membuat kasus dugaan rasuah Kementan terang-benderang. Apalagi, KPK sudah menggeledah Kantor Kementan hingga rumah dinas Mentan SYL dan mengamankan uang hingga Rp30 miliar.
“Selain uang, ada juga senjata api temuannya. Jadi memang Mentan harus diklarifikasi terkait temuan-temuan itu,” katanya.
Di sisi lain, Hariri meminta KPK tidak ragu mengusut tuntas kasus yang diduga melibatkan Mentan SYL. Ia yakin, publik, termasuk kalangan petani mendukung lembaga pimpinan Firli Bahuri itu untuk segera memeriksa Mentan SYL.
“Petani pasti dukung. Karena di tengah kondisi petani yang tidak menentu seperti saat ini, kok bisa ada uang puluhan miliar di rumah Mentan, kan aneh dan janggal,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kiai Kampung Dukung Komitmen Presiden Prabowo Berantas Korupsi
- Terungkap! Hasto Garansi Harun Masiku Gantikan Riezky Aprilia
- Dugaan Korupsi Rp200 Miliar Akibat Fraud PT Petrosida Gresik, Eks Komisaris dan Direksi Dilaporkan ke KPK