Wawancara monolog Najwa Shihab dengan kursi kosong yang merepresentasikan Menkes Terawan berujung pelaporan oleh Relawan Jokowi Bersatu ke Polda Metro Jaya, Selasa (6/10).
- Minat ASN Pindah ke IKN Masih Rendah, Bukan Karena Gaji
- Masyarakat Sedang Sulit, Sri Mulyani Sebaiknya Optimalkan Anggaran Bukan Malah Terapkan Pajak Sembako
- Hasil Survei: 73,2 Persen Publik Percaya Kinerja Polri
Jurnalis Pokja Bengkel Surabaya menyampaikan keprihatinannya atas pelaporan tersebut. Hal ini disampaikan Juru Bicara Jurnalis Pokja Bengkel Surabaya, Dadang Kurnia melalui pesan singkat yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (6/10) petang.
“Kami sekumpulan jurnalis Surabaya yang biasa berdiskusi di Warung Kopi Bengkel menyatakan kekecewaan atas pelaporan itu. Karena itu berpotensi menimpa jurnalis lain yang mengkritik pemerintahan," ungkap Dadang Kurnia.
Meskipun akhirnya laporan itu tidak diterima oleh Polisi dan diarahkan ke Dewan Pers, menurut Dadang, peristiwa pelaporan itu berpotensi menjadi teror bagi kerja jurnalis.
Tindakan pelaporan itu, sambungnya, tak berdasar. Dadang berharap Najwa dan tim tidak kendor, dan terus menjadi watch dog bagi demokrasi.
“Sebagai awal, kami menggelar gerakan melalui media sosial. Kalau kasus ini diperpanjang maka kami akan bergerak menggelar aksi turun jalan,” tegasnya.
Sementara Najwa saat dikonfirmasi wartawan Surabaya menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut.
"Makasih banyak. Salam untuk kawan-kawan," kata Najwa.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Polisi Tangkap Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Surabaya
- Usai Dinner di Hotel, 30 Wartawan Peserta Media Gathering Bank Indonesia di Banyuwangi Keracunan
- Ilham Bintang Sebut Najwa Tolak Permintaan PSSI Buka Identitas Sumber Berita adalah Sikap Profesional