Kepala Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Damuri menyayangkan tak adanya peringatan dini saat terjadinya kebocoran bahan bakar di Terminal BBM (TBBM) milik PT Pertamina Patra Niaga di Tuban.
- Pasca 10 Bulan Vakum, GJT Kembali Beroprasi Dengan Pengamanan Aparat Kepolisian
- Peringati Hari Air Sedunia, Jatim Tanam Pohon Massal dan Tebar Bibit Ikan di Bendungan Semantok
- RPH Surabaya Pastikan Stok Daging Sapi Aman Selama Ramadan dan Idul Fitri 1446 H
Jika ada peringatan dini dari pihak TBBM, menurut Damuri, mungkin evakuasi warganya bisa dilakukan lebih cepat sehingga kepanikan dan hal buruk seperti yang barusaja dialami bisa dihindari atau ditekan seminimal mungkin.
"Tidak ada peringatan dini dari TBBM saat insiden kebocoran tangki bahan bakar terjadi," ungkap Damuri saat dikonfirmasi kantor berita RMOLJatim. Senin, (10/6) malam.
Penyelamatan warga ke titik aman yang dia lalukan bersama Pemdes setempat, kata Damuri, murni insiatif sendiri. Perasaan khawatir karena tiba- tiba muncul bau sangat menyengat serupa bahan bakar Pertamax dari arah sekitar TBBM, mendorong pihaknya berpacu segera mengarahkan warga ke tempat yang lebih aman melaui pengeras suara masjid dan grup- grup whatsapp lingkungan.
Ternyata keputusan evakuasi oleh Pemdes tersebut tidak salah. Sesaat setelah berada di titik kumpul yang berjarak kurang lebih dua kilometer dari kediaman, banyak warga mengalami sesak nafas, mual hingga muntah akibat menghirup bau gas.
Paling parah warga yang mendiami dusun Plaosan. Karena merupakan wilayah terdekat dari kompleks TBBM, sehingga warga dari dusun tersebut harus menanggung dampak buruk paling serius.
"Untung kami gerak cepat melakukan evakuasi. Telat sedikit, dampak buruk akibat menghirup uap gas yang dialami warga mungkin bisa lebih parah," ungkap Damuri.
Lebih lanjut Damuri berharap, pihak TBBM PT Pertamina Patra Niaga bisa melakukan evaluasi. Terutama menyangkut adanya peringatan dini bagi warga sekitar saat muncul insiden sehingga peristiwa serupa tidak terjadi.
"Kami berharap ada peringatan dini dari TBBM sehingga peristiwa serupa tak terulang," imbuhnya.
Usai terjadinya insiden kebocoran, Ahad Rahedy selaku Area Manager Communication Relation & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, mengatakan jika pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk antisipasi keselamatan warga.
Tindakan keselamatan tersebut, disebutkan Ahad Rahedy antara lain memastikan dinding pengamanan mampu memagari agar rembesan tidak meluber (auto protection).
Selain itu, penanganan dilakukan dengan mengerahkan vacuum truk (penyedot minyak) dan oil absorbant (penyerap minyak) agar minyak yang keluar segera tertangani. Serta melakukan pengecekan kandungan gas diudara melalui gas detector disekeliling area kebocoran.
"Kondisi sudah berangsur membaik dan sebagian warga sudah kembali ke rumah," ujarnya kepada awak media, Senin (10/6/2024) lalu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bank Jatim Serahkan CSR Ke Pemkab Tuban Berupa Truck Distribusi Air Bersih
- Pertamina Jamin Distribusi BBM Lancar Selama Mudik Lebaran 2025
- Luncurkan Si Mas Ganteng 2, Gubernur Khofifah Sebut Beri Dampak Positif Sosial Ekonomi Bagi Integrasi Layanan Transportasi Hingga Pelosok Kecamatan di Tuban