Indonesia hadir karena keberagaman suku, budaya dan agama. Isu rasisme hanya akan membawa petaka dan menggerus nilai persatuan akan bangsa besar Indonesia.
- Fuad Bawazier Anggap Pemerintah Salah Jalan Keluarkan UU Pajak Baru
- Disambut Habib Zein di Ponpes Dalwa Bangil, Khofifah Puji Fasilitas Pembelajaran Modern
- Kaesang Hadiri Istighotsah Maulid Nabi Muhammad dan Milad PSI Kota Madiun
"Saya lawan yang namanya rasisme. Warga Papua ini saudara kita mereka anak bangsa Indonesia seperti kita semua. Bukti nyata saudara kita ini (warga Papua) cukup harmonis hidup di Ngawi," tegas AKBP Pranatal pada Kantor Berita
Ditegaskan Pranatal, pihaknya tidak membenarkan tindakan rasisme terhadap suku-suku di Indonesia apapun itu.
Adanya perbedaan, lanjutnya, harus dihargai sebagai sebuah identitas. "Sama seperti kita menghargai budaya sendiri. Jadi berhenti mengejek suku lain bila masih ingin hidup rukun di bawah naungan Bhineka Tunggal Ika,†tegasnya.
Pranatal mengakui, sewaktu dirinya berdinas di tanah Papua ia melihat masyarakatnya cukup terbuka. Tidak ada perbedaan sama sekali dengan warga lain. Orangnya sangat menghargai satu sama lain.
"Jika terjadi rasisme atau konflik akibat itu memang digoreng oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Maka dari itu mari jaga NKRI ini sekali lagi warga Papua itu saudara kita bahkan sekandung dari ibu pertiwi," jelasnya.[pr/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Berkontribusi Nyata untuk Perempuan dan Anak, Khofifah Terima Penghargaan di Puncak Peringatan Hari Ibu
- Syahrul Yasin Limpo Dipanggil KPK, Nasdem: Itu Ranah Hukum
- Kalau Akhirnya Ditendang dari Pemerintah, Koalisi Perubahan Potensial Jadi Oposisi Kuat