Amnesty International Amerika Serikat menemui Wadah Pegawai KPK. Kedatangan mereka ingin membawa kasus penyiraman air keras yang menimpa Penyidik KPK, Novel Baswedan ke ranah Internasional.
- Program Baru Satgas Covid-19 Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku untuk Bantu Industri Media
- Surat Edaran Mendagri soal Penjabat Gubernur Lahirkan Persoalan Baru
- Golkar dan PKS Sepakat Bubarkan Komisi VII DPR
Sebagai organisasi HAM internasional, pihaknya berkomitmen untuk mendorong upaya penegakan hukum dan HAM.
"Kami punya akses terhadap para pengambil kebijakan di Amerika Serikat melalui jalur kongres di parlemen untuk mengarusutamakan apa yang dihadapi oleh KPK dan Novel Baswedan di Indonesia," sambungnya.
Bahkan, Fransisco menilai selama lima tahun era presiden Joko Widodo, pengawasan di sektor antikorupsi tidak terlihat wujud nyatanya. Terlebih, kata dia, kasus Novel terkesan diabaikan begitu saja.
"Ini menjadi satu langkah politik yang sangat mengkhawatirkan ketika Jokowi berkuasa selama 5 tahun. Bahwa komitmen untuk melakukan pengawasan di sektor antikorupsi tidak berhasil dilakukan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Novel Baswedan berharap Amnesty International mampu memberikan daya gedor untuk mendesak pemerintah mengungkap kasusnya dan sejumlah serangan teror yang menimpa pegawai KPK lainnya.
"Tentunya saya berharap ke depan dari parlemen Amerika dan negara-negara lain yang terkait bisa membantu untuk mendesak pemerintah Indonesia menjadikan prioritas pengungkapan serangan kepada orang-orang KPK yang selama ini diabaikan. Itu betul-betul dilakukan karena membiarkan teror-teror yang terjadi," imbuh Novel.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DPR Desak Ungkap Aktor Intelektual Penusukan Syech Ali Jaber, Polisi Jangan Mudah Simpulkan Pelaku Idap Gangguan Jiwa
- Saiful Anam: Peluang Gatot Nurmantyo Nyapres Terbuka Jika Dapat Yakinkan Parpol
- Fadjroel Rachman: Kritik Adalah Hak Konstitusional Setiap WNI