Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing dan rumah produksi Imperial Pictures menggelar soft launching film Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia. Soft launching digelar di Wisma Duta Besar RI, Beijing, China, Minggu 18 Mei 2025.
- Megawati Pidato di Roma Terkait Nasib Anak Korban Perang
- Norwegia Jadi Negara Pertama di Dunia Dengan Jumlah Mobil Listrik Terbanyak Kalahkan Mobil Bensin
- Hamas-Israel Akhirnya Sepakati Gencatan Senjata
Dalam soft launching tersebut, hadir lebih 150 Warga Negara Indonesia di Beijing, termasuk pelajar, komunitas pengajian, hingga pegiat budaya. Ini menjadi bagian dari upaya memperkuat diplomasi budaya Indonesia melalui perfilman yang menjangkau lintas lintas bangsa.
Turut hadir pula perwakilan media dan pelaku industri perfilman China. Dari Indonesia, hadir aktris pemeran Assalamualaikum Beijing 2 Yasmin Napper, sutradara Guntur Soeharjanto, dan musisi muda Hanin Dhiya yang turut mengisi acara.
Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun mengatakan, film memiliki kekuatan luar biasa dalam membangun kepercayaan, menyampaikan nilai, dan mempererat hubungan antar masyarakat.
“People-to-people connection adalah jantung dari hubungan antarbangsa. Ketika cerita di layar menyentuh hati, batas geografis dan perbedaan budaya mencair. Film seperti ini menjadi jembatan yang mempertemukan kita, bukan hanya sebagai bangsa, tapi sebagai manusia,” kata Dubes Djauhari melalui keterangan resmi yang dimuat RMOL, Selasa 20 Mei 2025.
Acara ini juga menjadi ajang diskusi strategis mengenai potensi kerja sama perfilman antara Indonesia dan China. Dalam dialog yang dipandu oleh Duta Besar Djauhari bersama para pelaku industri, disoroti bahwa industri film memiliki dampak ekonomi dan sosial yang besar, termasuk sebagai alat diplomasi, promosi budaya, dan penggerak sektor pariwisata.
Duta Besar Djauhari menekankan pentingnya model kolaborasi lintas negara seperti yang ditunjukkan dalam film ini, yang mengambil lokasi syuting di Ningxia dan Indonesia, sebagai strategi untuk menjangkau pemirsa kedua negara serta mendorong pertukaran nilai budaya.
“Dengan populasi gabungan hampir 1,7 miliar jiwa, Indonesia dan China menyimpan potensi pasar film yang sangat besar," kata Dubes Djauhari.
Produksi bersama lintas negara dapat menjadi sarana strategis untuk membangun kedekatan emosional sekaligus memperkenalkan destinasi unggulan, produk kreatif, dan wajah Indonesia yang ramah.
Diskusi juga mencakup peluang kerja sama teknis di bidang pelatihan perfilman, distribusi film, serta kemungkinan menjadikan Indonesia sebagai lokasi syuting produksi Tiongkok ke depan. KBRI Beijing berkomitmen untuk memfasilitasi inisiatif inisiatif kreatif yang memperkuat ekosistem perfilman dan ekonomi kreatif Indonesia di pasar internasional.
Film Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia mengisahkan perjalanan Aisha (Yasmin Napper), seorang jurnalis muda Indonesia yang menemukan makna baru tentang cinta, identitas, dan spiritualitas saat menyusuri wilayah Ningxia.
Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 19 Juni 2025, dan diharapkan dapat menjangkau pasar China dalam waktu dekat.
Peluncuran ini ditutup dengan penampilan Hanin Dhiya yang menampilkan lagu-lagu original soundtrack dari film Assalamualaikum Beijing2: Lost in Ningxia dan ramah tamah.
Mengutip kata Dubes Djauhari, kadang film adalah cara terbaik bangsa-bangsa saling mengenali, bukan lewat peta atau angka, melainkan lewat wajah-wajah, bisikan hati, dan cahaya yang bergerak di layar. Di sanalah, hubungan itu tumbuh, dalam cerita yang kita bagi bersama.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pentingnya Peran UMKM Dalam Pelestarian Budaya dan Literasi
- Ahli Sosiologi: Film Dirty Vote Bisa Dianggap Sebuah Kebenaran dan Membuat Chaos di Masyarakat
- Indonesia Pamerkan Keramahtamahan Budaya di Torzhok Rusia