Penanganan banjir bandang di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan NTB tidak bisa diselesaikan secara simbolis.
- Batalkan SK Mutasi 48 Pegawai Rutan-Lapas, Kakanwil Kemenkumham NTT Bakal Dilaporkan ke Inspektorat
- Gempa Magnitudo 6,0 Guncang NTT, Tak Berpotensi Tsunami
- Sengketa Pulau Pasir di NTT Tidak Pengaruhi Hubungan Diplomatik Indonesia-Australia
Diketahui, Mensos Tri Rismaharini marah-marah kepada relawan dalam hal ini petugas Tagana, saat meninjau lokasi bencana banjir bandang di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/4) lalu.
Teranyar, Presiden Jokowi memberikan jaket yang dikenakannya berwarna merah kepada salah seorang warga di lokasi bencana yang ditinjau, yakni di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata NTT pada hari ini, Jumat (9/4).
"Justru disayangkan jika elite lebih sering berlaku simbolis semacam itu," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/4).
"Sementara kebijakan yang dibuat tak pernah benar-benar berdampak pada masyarakat," imbuhnya menyesalkan.
Sebab, menurut Pengamat dari Universitas Telkom ini, tidak ada hubungannya antara suksesnya penanganan bencana dengan kemarahan Risma dan aksi Jokowi memberi jaket kepada warga.
"Keduanya, meskipun berbeda ekspresi, sama-sama mengandalkan popularitas," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik