Pemberitaan di Media sosial yang mengatakan sekretariat PMKRI menjadi Posko Medis Aksi Gerakan Tolak Omnimbus Law(Getol) dibantah oleh Mario Tawurutubun, Ketua Presidium PMKRI Surabaya dalam siaran persnya kepada wartawan.
"Beberapa berita yang menyebut Sekretariat PMKRI sebagai Posko Medis aksi Getol 20 Oktober 2020 tidak benar," katanya.
Dia mengatakan, PMKRI tidak terlinat dalam gerakan menolak UU Cipta Kerja. Dikatakannya, pihaknya mengecam keras apabila ada yang melakukan klaim keikutsertaan lembaganya dalam acara tersebut.
"Kami mengecam keras klaim tersebut, dan jangan kemudian di percik kericuhan tanpa sebab di Sekretariat PMKRI sehingga membangun frame bahwasanya keikutsertaan lembaga gerejawi dalam penolakan UU cipta kerja" ujar Mario.
PMKRI berharap agar tidak terjadi kesalahpahaman baik di pihak internal PMKRI, Alumni, Keuskupan,masyarakat, maupun peserta Aksi
"Kami berharap tidak ada kesalahpahaman akibat claim ini, dan kami PMKRI Cabang Surabaya, menolak dengan tegas bergabung dengan Aksi Gerakan Tolak Omnimbus Law (Getol) Jilid II,"tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- UU Cipta Kerja Disusun Demi Menguntungkan UMKM
- Provokasi UU Menyengsarakan
- Massa Longmarch Bandung-Jakarta Tiba di Istana Negara Pada 9 Agustus