KLB Partai Demokrat Untuk Menjegal AHY

Adanya wacana Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat bakal menjegal karir politik putra sulung Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


"Bagi kader potensial hal demikian tidak menguntungkan, sehingga KLB dikemukakan agar proses regenerasi berjalan jauh sebelum AHY benar-benar menguasai Demokrat," terang Pengamat politik dari Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah di Jakarta dilansir Kantor Berita RMOL, Senin (17/6).

"Jika KLB berhasil digelar dan SBY harus tunduk keputusan KLB dengan tidak lagi memimpin Demokrat, ada harapan AHY kehilangan posisi strategis," sambungnya.

Selain itu, wacana KLB juga muncul karena hasil pemilu yang kurang bagus untuk partai berlambang mercy. Kader seolah sudah tidak lagi percaya dengan kemampuan SBY membesarkan partai.

"Setiap parpol pasti melakukan evaluasi hasil pemilu, dan Demokrat sebagai parpol yang memiliki jejak pemenang ternyata terpuruk di Pemilu 2019. KLB ini sebagai jawaban bahwa kader menyadari SBY tidak lagi miliki taji elektoral," pungkasnya.

Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) yang dimotori politikus senior Max Sopacua melayangkan kritik tajam kepada kepengurusan Demokrat saat ini. Mereka menegaskan, Demokrat saat ini harus diselamatkan agar kembali kepada fitrah dan kejayaannya.

"Untuk itu kami menetapkan momentum puncak GMPPD dengan menyiapkan, mendorong, dan melaksanakan suksesnya Kongres Luar Biasa (KLB) selambatnya pada 9 September 2019, mengingat telah berakhirnya Pemilu 2019 dan memasuki masa Pilkada 2020. Demi mengembalikan kejayaan Partai Demokrat di 2024, demi untuk masa depan terbaik Indonesia," tegas Max.[aji]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news