Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen dalam pelestarian hutan. Salah satunya dibuktikan dengan memasukkan green economic sebagai salah satu program prioritas dalam RPJMD Jatim tahun 2026-2030.
- Ikhtiar Ganjar Creasi Dalam Pemberdayaan Ekonomi Pelaku Budi Daya Lele di Wonocolo
- Terkait Denda 10 Juta Pegawai karena Resign, Ini Kata Manager Klinik Kecantikan di Kota Madiun
- Mendesain Batik Cappadocia Terinspirasi dari Film Layangan Putus, Pembatik di Bondowoso Banjir Pesanan
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan, saat ini isu yang paling strategis adalah berkaitan dengan lingkungan yang sehat, lingkungan yang hijau atau green ekonomi. Sebuah isu yang sangat penting kedepan.
"Jatim telah memulai itu semua. Kita terus berupaya agar emisi gas buang dikurangi. Mengurangi efek rumah kaca, dengan merawat dan melestarikan hutan," kata Adhy saat menghadiri Halal Bihalal dan Musda Ikatan Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (IKA SKMA) di Harris Hotel Surabaya, Minggu (28/4).
Dari sektor kehutanan, Adhy menyebut Jatim memiliki setidaknya 1,36 juta hektare hutan. Jumlah tersebut setara dengan 28 persen wilayah Jatim.
Untuk menjaga dan melestarikan hutan itu, Pemprov Jatim berkoordinasi dengan sejumlah stakeholders mulai dari dinas kehutanan, Lembaga Masyrakat Desa Hutan (LMDH), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) hingga Polisi Kehutanan (Polhut).
Menurut Adhy, koordinasi dengan banyak pihak itu sangat penting mengingat banyak peristiwa kebakaran hutan dan pembalakan liar yang acap kali terjadi, seperti kasus kebakaran di Bromo.
"Karena untuk menjaga ini kita membutuhkan SDM yang cukup dan mempuni. Kami juga memberikan prioritas untuk menambah kuota polhut," ujarnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Asdep Wawasan Pemuda Kemenpora Ajak Pemuda Balikpapan Jaga Biota Laut Dari Sampah
- Kabupaten Probolinggo Tak Masuk Dalam PPKM
- May Day 2022, Mirah Sumirat: Masih Banyak Buruh Menderita