Sudah menjadi tugas bersama untuk mengawal komisioner KPK yang baru terpilih, bukan lagi mempersoalkan.
- Megawati: Baru Berkuasa Bertindak seperti Zaman Orba, Lawan!
- Ngotot Gugat AD/ART Demokrat Sudah Benar, Yusril Mulai "Serang" Tiga Pakar Hukum
- Gatot Nurmantyo Minta Para Hakim MK Mengundurkan Diri
Jumat dinihari (13/9), Komisi III DPR merampungkan fit and proper test 10 capim KPK. DPR memilih 5 nama, Irjen Firli Bahuri (ketua KPK), dengan wakil ketua KPK Alexander Mawata, Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango, dan Lili Pintouli Siregar.
Menurut Jabidi, semua anak bangsa memiliki hak menjadi pimpinan KPK, termasuk dari unsur Polri.
"Tidak lantas membangun mosi tidak percaya jika unsur Polri yang memimpin. Bukan seperti itu, saya kira semua orang memiliki kesempatan dan peluang yang sama sebagaimana ketentuan yang ada," tuturnya.
Apalagi, lanjut Jabidi, Firli Bahuri yang saat ini menjabat Kapolda Sumatera Selatan dipilih secara aklamasi oleh dewan, maka tidak ada lagi perdebatan.
"Kita harus mempercayai hasil ketetapan DPR tentunya dan menerima hasilnya. DPR adalah keterwakilan kita, semua partai politik ada di sana, lantas siapa lagi yang harus kita percayai?"terang Jabidi.
Terkait oknum KPK yang mundur pasca ditetapkan Firli Dkk, Jabidi meminta orang-orang di lembaga antirasuah itu tidak seperti anak-anak. Berprilakulah sebagai penegak hukum yang profesional, jangan seolah membangun opini mosi tidak percaya pada hukum dan institusi yang ada.
"Baiknya semua menahan diri dan berjiwa negarawan, bukan soal enak dan tidak sepakat dengan pikiran orang lain lalu pergi, saya kira itu tindakan yang tidak tepat dan kurang dewasa. Mari kita bangun situasi yang kondusif, tertib, dan taat hukum," demikian Jabidi.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengamat: Masalah Pribadi, Penganiayaan David Tidak Berkaitan dengan Kemenkeu
- LaNyalla Minta Aparat Tertibkan Penambangan Ilegal Di Calon Ibukota Negara Baru
- Kiai Said Aqil: Bagi-bagi BLT Sifatnya Sementara, Bukan Solusi Bagi Rakyat