Lentera Institut Indonesia bersama Institut agama Islam (IAIN) Kediri mengajak mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan dialog publik bertema ‘Menjaga keutuhan bangsa dan mewaspadai konflik pasca Pilpres 2019’.
- Komisi IX DPR akan Sampaikan Keberatan Harga PCR ke Pemerintah
- Tragedi Pulau Rempang Memperlihatkan Watak Negara, Rakyat Dikorbankan Demi Investasi dan PSN
- 19 Anggota KPU Hari Ini Diperiksa terkait Kasus Dugaan Rekayasa Sipol
Menurut Muhammad Saiki, Pemilu tahun ini cukup menguras tenaga dan pikiran, jika dibandingkan pemilu 2014 lalu. Jika sebelumnya perdebatan selesai pasca pemilihan, sekarang ini justru terjadi saling klaim.
Terpisah, Khoirul Umam salah satu pemateri mengulas jika konflik yang terjadi di tataran nasional disebabkan perkembangan Informasi yang dirasa semakin cepat dan semakin banyak. Sehingga tidak ada perbedaan mana yang benar dan salah.
Pertikaian di tingkat elit politik, lanjut Khoirul, bukan menggambarkan sikap negerawan, melainkan menjurus pada sikap kekanak-kanakan.
"Seoarang negarawan harus berani mengakui kemenangan lawan. Inilah yang harus mahasiswa pahami jangan sampai ikut arus pertikaian yang tidak jelas ini, hanya membenarkan satu kelompok dan menyalahkan kelompok lain. Mahasiswa harus menggunakan akal sehatnya dibanding memperdebatkan siapa pemimpinya nanti," kata dosen ilmu sosial IAIN Kediri.[ndik/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Grace Natalie Geruduk Meja Moderator Debat, Alasannya Capres Butuh Konsentrasi
- Bayu Airlangga Dukung Pilkada Lewat DPRD: Hemat Biaya, Tingkatkan Kualitas Pemimpin
- Putusan MA, Pemerintah Wajib Sediakan Vaksin Halal untuk Rakyat