Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto seolah menanggung berat saat memenuhi undangan makan siang Presiden Joko Widodo bersama Anies Baswedan dan Gannjar Pranowo pada Senin (30/10).
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
Analis politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengatakan, posisi duduk dalam jamuan makan siang itu juga bisa dibaca secara semiotika politik. Jokowi diapit sebelah kiri Prabowo Subianto, sebelah kanan Ganjar Pranowo, dan di seberangnya Anies Baswedan.
“Posisi duduk Prabowo lebih dekat ke Jokowi. Ganjar agak menjauh ke kanan. Sedangkan Anies ditempatkan di seberang, artinya Anies memang berseberangan dengan pemerintahan Jokowi,” kata Ginting dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/11).
Dia melihat Prabowo terlihat seperti menanggung beban, sehingga wajahnya tegang. Sedangkan Ganjar dan Anies tersenyum tanpa beban. Bagi Ganjar dan Anies kalah dan menang dalam pilpres 2024, mungkin sudah masuk dalam perkiraan mereka. Tapi bagi Prabowo, pilpres kali ini tidak ada jalan, selain harus menang.
“Apalagi bagi Jokowi, anak sulungnya Gibran bin Jokowi harus menang dalam Pilpres 2024. Termasuk anak bungsunya Kaesang Pengarep bin Jokowi yang menjadi ketua umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia) harus bisa lolos ke Senayan (DPR),” kata Ginting.
“Maka publik pun tak yakin Presiden Jokowi akan bisa bersikap netral dalam Pilpres 2024,” pungkas Ginting.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik