Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Komisoner KPU Wahyu Setiawan pada Rabu (8/1) kemarin, menjadi momok yang memalukan
- Hampir 5 Jam Diperiksa Bareskrim, SYL Diam Seribu Bahasa ke Awak Media
- Reses Di Sedati, Kader PKB Jatim Minta Pemprov Beri Bantuan Modal Dan Pelatihan Bagi Sektor UMKM
- Sama-sama Punya Peluang, Peneliti LSI Network Denny JA: Abdul Ghofur Berpotensi Salip Yuhronur Effendi di Pilkada Lamongan
"Ini jelas sangat memalukan di tengah upaya negara bersih-bersih lembaga politik dari koruptor. Malah komisioner KPU yang isinya manusia setengah dewa†kena OTT. Ironis sekali," ucap pengamat politik dari Universitas Syarif Hidayatullah UIN Jakarta Adi Prayitno dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/1).
Selain itu, Adi juga mengatakan bahwa keraguan masyarakat mengenai integritas petinggi KPU seperti mendapat jawaban saat KPK mencokok Wahyu.
"Penangkapan wahyu menjadi penegas bahwa penyelenggara KPU suka main mata urusan politik praktis," sambungnya.
Lebih lanjut, Adi menyebut kalau kejadian ini juga menjadi momen pemebelajaran bagi seluruh anggota KPU yang masih bertugas.
"OTT Wahyu menjadi penyadar oknum penyelenggara pemilu untuk kembali ke jalan yang benar. Mereka adalah manusia pilihan, suci, bebas dari praktik korupsi," Adi menambahkan.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kritik Penguasa, Teater Sinar Lilin Gelar Pentas Teatrikal "Jangan Ganggu Anakku"
- Survei ICRC Sebut Paslon 02 Unggul di Jatim: Efek Masuknya Khofifah di Barisan Pendukung Prabowo-Gibran
- Peluang Golkar Ikut Pilpres 2024 Lebih Terbuka Bersama Koalisi Perubahan