Di setiap kampanye terbuka di seluruh Indonesia, pasangan Capres Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno selalu dipenuhi dengan ribuan massa. Hal ini kebalikan dari pasangan nomor urut 01. Fenomena ini menunjukkan jika Paslon Prabowo-Sandi merupakan sosok mandiri dan independen.
- PKS Duga Ada Invisible Hand Bermain di Balik Parpol Tolak Revisi UU Pemilu
- Megawati Harus Tunjuk Kader Ideologis jadi Pemimpin yang Mampu Atasi Persoalan Bangsa
- Cegah Hoax Pemilu 2024, KPU Revisi Aturan Teknis Kampanye
Dijelaskan Redi, dari perspektif komunikasi, pesan politik Paslon 01 beserta tim suksesnya seringkali membuat blunder.
"Masyarakat telah mempersepsikan seperti filosofi Jawa, satu jari yang menunjuk, empat jari yang lain mengarah kepada dirinya,†terang akademisi Universitas Dr Soetomo (Unitomo) ini.
Redi mencontohkan, selama ini Paslon 01 selalu memposisikan dirinya sebagai korban atau pihak yang terdzalimi.
"Pihak 01 memposisikan sebagai pihak yang di-hoax, dihujat, dan difitnah, tapi tidak jelas siapa yang memfitnah,†tandasnya.
Selain itu, Jokowi mengaku dituduh PKI. Tapi buktinya, sampai sekarang tidak jelas siapa yang menuduh.
"Mestinya kalau jelas tinggal perintahkan aparat untuk menangkap yang memfitnah,†urai Redi.
Tuduhan lainnya, sebut Redi, pihak 01 selalu menuduh kubu lawan ada teroris, radikalis, khilafah, dan sebagainya. Pertanyaannya, kenapa kalau sudah tahu kok didiamkan saja?
"Karena bukti bukti yang lemah itu dan tuduhan demi tuduhan berubah menjadi persepsi. Paslon 01 memainkan komunikasi lempar batu sembunyi tangan. Barangkali hal hal semacam itulah yang menyebabkan publik kurang simpati. Kalau sudah begitu yang muncul resistensi,†tutupnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Khofifah-Emil Sapa Puluhan Ribu Pendukungnya di Jember, Ungkap Keberhasilan Saat Memimpin Jawa Timur
- Inginkan Kesehatan dan Kesejahteraan, KIP-Prabowo Bergerak Untuk Kemenangan Di Pamekasan
- Khofifah-Emil Dapat Nomor Urut 2, Jadi Lambang Semangat Optimisme Dua Periode