Kinerja apik tetap ditunjukkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meski sedang diterjang isu miring soal bisnis PCR.
- Komentar Negatif JK Timbulkan Underdog Effect yang Justru Angkat Citra Prabowo
- 3 Bacapres Masih Jomblo, Politikus Senior Golkar Usulkan 4 Nama Ini sebagai Pendamping
- Bersama Syekh Syahawi, Muslimat NU Santuni 1.000 Anak Yatim dalam Rangkaian Kongres Ke-XVIII
Dipaparkan pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, Menteri Erick berhasil menguatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Uni Emirate Arab (UEA). UEA menyalurkan investasi sebesar 32,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 457 triliun.
"Kalau dilihat (Erick Thohir) sudah melaksanakan tupoksinyalah. Dia sebagai pembantu presiden sudah melaksanakan perintah-perintah presiden sesuai regulasi yang ada," kata Trubus kepada wartawan, Selasa (16/11).
Sadar banyak isu miring, Trubus menyarankan kepada Erick Thohir untuk melepas semua kepentingannya sebagai pengusaha demi menghindari konflik kepentingan.
"Harus kembali ke khitohnya sebagai pembantu presiden dalam melaksanakan urusan-urusan pemerintahan, dan Erick sudah melakukan itu," imbuhnya.
Di sisi lain, Trubus berpandangan bahwa segala tuduhan yang mengarah kepada Erick Thohir harus berdasarkan bukti dan data yang valid. Jika terbukti, maka harus ditindak tegas.
"Kita ini negara hukum, jadi kebijakan-kebijakan itu harus berdasarkan hukum. Kalau melakukan monopoli dalam bisnis, kan ada KPPU. Itu bisa diproses sesuai aturannya," tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Rektor UMJ: Politik Identitas Lebih Berbahaya dari Politik Uang
- Dibekali Antikorupsi oleh Firli Bahuri, Tito Karnavian Komitmen Perbaiki Integritas Kemendagri
- Aditya-Riyadi Kantongi Rekom Demokrat Di Pilkada Tuban