Testing dan tracing sudah harus digencarkan kembali seiring masuknya varian Omicron ke Indonesia. Selain itu, juga harus disediakan karantina terpusat bagi yang terkonfirmasi positif dan kesiapan fasilitas kesehatan harus matang
- Survei ARCI: Elektabilitas Khofifah Teratas, Mantan Sekdaprov Heru Samai Risma
- Negara Yang Dibangun Oligarki dan KKN Tidak Akan Sejahterakan Rakyat
- PDIP Digugat Kader, Bila Gugatan Menang Berpotensi Terjadi Guncangan Politik
Begitu tegas anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati yang tidak ingin Indonesia kembali kecolongan seperti saat varian Delta merebak.
"Intinya massifkan lagi 3T (testing, tracing, treatment) sebagai respons awal. Krisis faskes saat varian Delta kemarin sudah harus jadi alarm," tegasnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (17/12).
Menurut Mufida, tindakan medis dalam penanganan varian Omicron harus tetap dipersiapkan dengan baik. Mitigasi dini mulai harus dilakukan karena momentumnya bersamaan dengan libur Nataru.
Selain itu, politikus PKS ini meminta percepatan vaksinasi sudah mulai harus digandakan hingga menjelang akhir tahun. Masuknya omicron bisa menjadi trigger bagi percepatan vaksinasi ini hingga mencapai 70 persen populasi sudah vaksinasi lengkap dua dosis.
Mufida kembali mengingatkan agar pertimbangan sains dan kesehatan menjadi pertimbangan utama dalam merespons masuknya varian Omicron ke Indonesia. Juga, konsistensi kebijakan yang tidak membingungkan masyarakat. Apalagi soal varian omicron ini juga menjadi kekhawatiran tersendiri di publik.
"Apapun respons pemerintah dalam bentuk kebijakan untuk menghadapi Omicron harus mengutamakan kesehatan dan berbasis sains. Ini krisis kesehatan sehingga pertimbangan kesehatan yang harus jadi pertimbangan utama," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Isu Pemakzulan Gibran, Begini Sikap PKS
- Milad ke-23 PKS Momentum Pertegas Komitmen Mengabdi Hingga Akhir
- Share Holder Agreement, Bank Jatim Tanda Tangani PKS Dengan Bank NTB Syariah