Kepala Staf Presiden, Moeldoko tanggapi sinis terkait permintaan pemulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air yang menjadi salah satu syarat rekonsiliasi Jokowi-Prabowo
- Setara Institute Gandeng PB JAI dan YSK Perjuangkan Hak Minoritas
- PPK di Banyuwangi Diduga Tak Netral: Mengarahkan KPPS Galang Suara Caleg DPR RI
- Hadapi Pemilu 2024, Mesin PDI Perjuangan Kabupaten Probolinggo Mulai Digenjot
"Siapa yang pergi, siapa yang pulangin. Pergi, pergi sendiri kok dipulangin, gimana sih? Memangnya kita (pemerintah) yang usir, kan enggak," tutur Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/7) seperti dilansir Kantor Berita RMOL
Bahkan, mantan Panglima TNI ini mengaku siap mengakomodasi biaya pemulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi.
"Ya pulang sendiri saja. Enggak bisa beli tiket, baru gua beliin," ujarnya.
Di sisi lain, saat disinggung soal kemungkinan adanya kasus hukum yang kembali menjerat Habib Rizieq saat kembali ke Tanah Air, ia enggan memberikan jaminan.
"Saya tidak tepat bicara itu ya, mungkin Kapolri," tandasnya.
Islah pemulangan Habib Rizieq dalam rekonsiliasi Prabowo-Jokowi dibenarkan oleh Gerindra. Namun Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani menyebut islah Habib Rizieq bukan satu-satunya syarat rekonsiliasi lantaran banyak ulama lain yang terjerat kasus hukum.
"Keseluruhan bukan hanya itu (kepulangan Rizieq). Kemaren kan banyak ditahan-tahanin, ratusan orang," kata Muzani. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Alissa Wahid: NU Harus Jaga Jarak Dengan Politik Praktis
- Berisi JPPR, IMM, hingga PMII, Koalisi Muda Ajak Masyarakat Tolak Politik Identitas Pemilu 2024
- Kepala Desa Kohod Muncul ke Publik: Mohon Maaf, Saya Korban