Partai Nasdem setia mengusung Jokowi Widodo yang merupakan kader PDI Perjuangan sebagai Capres sejak Pilpres 2014. Namun saat ini PDIP ibarat kacang lupa pada kulit.
- Politisi Nasdem Ahmad Ali Mangkir Panggilan KPK
- Tandas Yang Menyesatkan
- Menghadapi Potensi Bencana Akibat La Nina: Fraksi NasDem Jatim Dorong Pemprov Proaktif Antisipasi Banjir
Pernyataan itu diungkapkan Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, membalas pernyataan Kepala Badiklatda PDIP DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, yang menyebut Nasdem bermuka dua.
Sindiran Gilbert itu muncul, karena partai besutan Surya Paloh mencapreskan Anies Baswedan, padahal masih ada di dalam Pemerintahan Jokowi.
"Maksudnya apa? Apa yang bermuka dua? PDIP kacang lupa kulitnya, yang menjadi modal Jokowi di periode pertama (Jokowi-JK) dan periode kedua (Jokowi-Maruf Amin) itu PDIP dan Nasdem, Nasdem dan PDIP," tegas Willy di kantor DPP NasDem dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (2/6).
"Jokowi lahir dari gedung ini, Jokowi anak dari Nasdem. Ibunya PDIP, bapaknya Nasdem," sambung anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu.
Bagi Nasdem, mendukung Pemerintahan Jokowi sampai habis masa periode adalah tugas konstitusional sejak awal. Willy meminta PDIP tidak memprovokasi karena perbedaan sikap politik.
"PDIP bersikap dewasalah, jangan provokasi seperti ini," tutup Willy.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Sidang Hasto Kristiyanto, Hakim Pertanyakan Sumber Dana PDIP