Pemilu Serentak 2019 menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Indikasi kecurangan ramai diperbincangkan. Bahkan kini, salah satu kubu pasangan calon presiden sudah tidak lagi percaya pada kredibilitas Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena menganggap banyak indikasi kecurangan yang seolah didiamkan.
- Cak Imin Minta Hubungan Historis PBNU-PKB Tidak Dijadikan Alat Merebut Kekuasaan
- DPRD : Insentif Jangan Hanya Diberikan ke Guru Saja
- Kemendagri Mulai Siapkan Road Map Pemerintahan dan Penjabat Gubernur 3 DOB Papua
Soal distrust adanya pada KPU dan MK, Pakar hukum tata negara Refly Harun memberi nasihat kepada pendukung calon, khususnya partai politik yang ada di DPR.
"Nasehat saya cuma satu. Lain kali kalau memilih anggota KPU atau hakim konstitusi, carilah yang paling kuat integritas dan independensinya. Jangan hanya yang kuat lobi atau karena gampang ditundukkan,†katanya dalam akun Twitter pribadi dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (17/5).
Sementara untuk pihak yang menang dan tidak merasa dirugikan atas proses ini, Refly menyebut bahwa nasihatnya tetap sama.
"Carilah yang paling berintegritas dan yang paling independen. Sekarang tidak mengeluh, tetapi begitu kalah, distrust yang sama akan muncul juga,†sambungnya.
Nasihat ini, lanjutnya, tidak hanya berlaku KPU dan MK. Tapi juga pada lembaga-lembaga yang anggotanya dipilih DPR, termasuk KPK.
"Jangan sampai terus terjadi, kalian memilih kalian pula yang tidak mempercayai,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- "Ojo Dibandingke" Sukses Cairkan Istana Negara, Jokowi Tertawa
- Hasil Kopdarda di Kota Madiun, PSI Siap Usung Maidi Dua Periode
- Rizal Ramli akan Cabut Omnibus Law dan Proyek IKN Jika Jadi Presiden