Ribut penumpang gelap. Kini penumpang gelap itu sedang mencari pelabuhan baru pasca Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan partai politik pemenang Pemilu 2019, PDI Perjuangan.
- Orang Paling Cemas di Indonesia Saat Ini Namanya Jokowi
- Sholat Ied, Bupati Tuban Sampaikan Permintaan Maaf Dan Serukan Perangi Covid-19
- Cawapres Pendamping Anies Harus Buat Koalisi Lebih Solid, Bukan Sebaliknya
"Penumpang gelap ini sekarang sedang mencari tumpangan baru, mencari kendaraan politik yang baru, lokomotif politik yang baru, kita harus waspada," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Jakarta dilansir Kantor Berita RMOL, sesaat lalu.
Bagi Hendrawan, keberadaan penunggang politik yang memiliki agenda terselubung harus dipersempit pergerakannya. Terlebih dengan keberadaannya yang disebut hendak mengadu sosok Prabowo dan Joko Widodo untuk menimbulkan kemarahan masyarakat, khususnya pendukung masing-masing.
Jika hal itu dibiarkan, kata dia, maka polarisasi semakin tajam terjadi.
Soal sosok yang dimaksud penumpang gelap, pihaknya mengakui keberadaannya meski Gerindra belum gamblang menyebut pihak yang dimaksud. Namun ia enggan berspekulasi terlalu dini.
"Sebenarnya banya orang sudah tahu, tapi kan kita ingin melihat, kira ingin identifikasi sambil jalan, itulah politik," tandasnya.
Sebelumnya salah satu petinggi Gerindra, Sufmi Dasco memberi penyataan pihaknya merasa ditunggangi penumpang gelap dalam perhelatan Pilpres 2019 lalu.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Soal Video Viral Surat Suara di Arab Saudi Sudah Tercoblos, Ini Respon Bawaslu
- Airlangga Akui Elektabilitasnya Naik Gegara Baliho
- Pengamat Prediksi Tahun 2023 Ekonomi Melambat, Suhu Politik Memanas