Bagi-bagi sembako di jalan sehingga mengakibatkan kerumunan massa di tengah pandemik Covid-19, Presiden Joko Widodo dinilai kental dengan aroma politis. Pasalnya Jokowi telah melanggar dua aturan sekaligus.
- Rampung Daftar Capres-Cawapres di KPU, Ganjar-Mahfud Merapat Ke Rumah Megawati
- Kritik RUU PPP, Feri Amsari: Pemerintah Seakan Punya Niat Jahat
- Sekedar Hore-hore Politik, Polemik JIS Tidak Downgrade Capres Tertentu
Dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, dua aturan yang dimaksud ialah aturan Maklumat Kapolri dan aturan yang juga pernah disampaikan Presiden Jokowi sendiri.
"Dari kejadian ini kita membaca pikiran Jokowi masih kental dengan aroma politis, dan itu fatal karena melanggar dua hal, maklumat Polri dan imbauan Presiden sendiri yang nyatakan warga untuk tidak berkerumun," ucap Dedi Kurnia Syah dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/4).
Seharusnya kata Dedi, Presiden Jokowi lebih fokus untuk kerja seperti jargonnya saat kampanye pemilihan Presiden (Pilpres), khususnya menangani pandemik coronavirus disease 2019 (Covid-19).
"Agenda bagi sembako secara terbuka tentu sangat politis, Presiden harus benar-benar keluar dari upaya politis, fokus pada kerja pemerintah menangani kondisi ini," tegas Dedi.
Fokus kerja yang dimaksud Dedi ialah, Presiden Jokowi lebih bermanfaat memberikan bantuan melalui perangkat pemerintah daerah yang lebih tepat sasaran.
"Jika hendak mendistribusikan kebutuhan pokok warga, Presiden seharusnya gunakan jalur pemerintah, bisa melalui perangkat pemerintah daerah, agar bantuan sampai hingga ke rumah dan warga tidak perlu berkerumun," terang Dedi.
Namun demikian, pengajar Komunikasi Politik di Universitas Telkom ini pun menganggap Presiden Jokowi tidak suka dengan cara seperti itu. Lantaran membagikan sembako di jalan lebih dianggap Presiden Jokowi akan mendapatkan simpati politik.
"Tetapi cara ini tidak akan mendapatkan simpati politik. Dan mungkin Presiden kurang menyukainya," pungkas Dedi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ini Lima Alasan Karyawan Pertamina Gelar Aksi Mogok
- Kiai Ndresmo: Kita Ketuk Pintu Langit untuk Mas Eri
- Mimik Idayana: Kita Targetkan Cabup BHS Menang 60 Persen di Sidoarjo