Pembangunan infrastruktur jalan di Nduga, Papua, menyebabkan ketegangan antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di lokasi pengerjaan.
- Al Aqsa Diserang, Sudah Tepat Indonesia Tolak Israel
- Ketua MK Dukung Gibran Maju Pilpres 2024?
- Mantan Menkeu RI: Yang Dimaksud Bamsoet Bisa Juga Percepatan Pemilu 2024
"Saya lihat manusia ini menjadi korban. Memang ada korban sebelumnya tapi ada sebab-akibatnya di situ,†ungkap tokoh masyarakat Nduga, Samuel Tabuni saat mendatangi Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (30/8).
Dia mendesak pemerintah untuk menarik mundur pasukan dari wilayah Nduga. Sehingga, masyarakat yang mengungsi bisa kembali dan menjalani hidup dengan nyaman dan aman.
"Supaya masyarakat saya bisa kembali dan tinggal aman, nyaman lalu berpikir bagaimana membangunnya. Itu ada pemerintah daerah di sana dengan semua kewenangan yang ada mewakili pemerintah pusat,†jelasnya.
Samuel mengingatkan bahwa pemerintah daerah dan pusat harus mementingkan kondisi warga di Nduga, bukan sibuk membangun jalan yang justru mengusir rakyat dari kediaman mereka.
"Jadi lebih baik utamakan warga supaya tidak ada yang mati di hutan dan pengungsian, lalu kita pikir membangun mereka darimana sesuai dengan kondisi yang ada,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Relawan Diminta Berlomba Unggah Karya Capres dan Bukan Sibuk Jelekin Calon Lain
- DPC Demokrat Banyuwangi Solid Untuk AHY, Bukan Moeldoko
- Bawaslu Akan Bubarkan Kampanye Yang Langgar Protokol Covid-19