Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah agar semua kalangan bisa menjauhi praktik politik identitas menjelang Pemilu 2024.
- Adhie Massardi: Politik Identitas Tak Masalah, yang Penting Tidak Palsu
- Pro dan Kontra Politik Identitas, Ini Kata Cendikiawan NU
- Soal Azan Ganjar di TV, Bawaslu Minta Jauhi Politik Identitas
Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji menyampaikan akan bahaya dari politik identitas ini yakni bisa memecah belah persatuan bangsa ini.
Pemilu sendiri merupakan pesta demokrasi masyarakat yang seharusnya tidak ada hal negatif yang muncul dalam pesta demokrasi ini.
"Politik identitas NO! Intoleransi juga NO!," kata Darodji dikutip dari Kantor Berita RMOLJateng, Sabtu (20/5).
Ia mengatakan untuk semua pihak yang terlibat dalam Pemilu seharusnya bisa memberikan pengetahuan terkait politik identitas kepada masyarakat. Harapannya, masyarakat bisa memahami dan bisa diajak untuk menjauhi politik identitas.
"Siapapun kandidat dalam Pemilu 2024, politik identitas jangan muncul!," jelasnya.
Darodji juga berharap kepada semua pemuka agama agar tidak menyiarkan politik identitas saat khutbah dalam kegiatan keagamaan. Menurutnya, politik identitas bisa merusak persatuan masyarakat.
“Politik identitas ini bahaya, bisa memecah belah persatuan," tuturnya.
Dia juga berpesan kepada capres - cawapres, caleg dan lainnya untuk bisa menyampaikan program-program yang akan dijalankan ketika terpilih dan bukan menyampaikan politik identitas.
“Sampaikan apa saja programnya. Jangan politik identitas. Karena ini pesta demokrasi, jangan sampai berujung pada petaka," ungkapnya.
Ia menyebut saat ini politik identitas belum muncul. Namun perlu diantisipasi mengingat sebentar lagi masuk masa kampanye.
"Ini perlu diantisipasi. Sebentar lagi masa kampanye. Kalau dibiarkan, bisa muncul," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- MUI Tuntut Dunia Hentikan Kekejaman Israel di Gaza
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran