Menjelang kembalinya santri ke pondok pesantrennya masing-masing, Pemkab Bondowoso menyiapkan 10 ribu paket rapid antigen gratis.
- Satgas Covid-19: Vaksin Akan Diberikan Kepada Orang Sehat Yang Beresiko Tertular
- Masih Mengkawatirkan, Pasien Positif Covid-19 Nambah 11.287, Meninggal 220 Orang
- Arab Bolehkan Jamaah Haji dan Umrah Masuk Masjidil Haram Asal Sudah Divaksin
Rapid antigen gratis tersebut khusus santri asal Bondowoso, yang semuanya akan kembali ke pesantrennya di luar kabupaten Bondowoso.
"Seluruh santri yang akan kembali ke pondok kami fasilitasi rapid antigen gratis," ujar Bupati Bondowoso, KH. Salwa Arifin, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, saat di Pendopo Bupati, Kamis (20/5).
Bupati menambahkan, santri yang tersebar di berbagai daerah tersebut akan diarahkan melakukan rapid di puskesmas terdekat, sesuai domisili masing-masing.
"Mereka tidak perlu jauh-jauh untuk rapid, sudah kami siapkan di tiap puskesmas," tambahnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan(Kadinkes) Bondowoso, dr Mohamad Imron, menyampaikan pihaknya telah mengerahkan masing-masing lima orang tim swaber di tiap puskesmas.
"Kami tambah 5 orang tim swaber agar memudahkan tim nakes ditiap puskesmas," terangnya.
Nantinya, lima orang swaber yang ditugaskan ke tiap-tiap puskesmas ditargetkan bisa merapid 150 orang santri tiap harinya.
"Jadi tiap orang swaber maksimal merapid hingga 30 santri perhari," ungkapnya.
Lebih lanjut, tiap-tiap puskesmas sudah melakukan rapid kepada santri sejak kemarin dan akan melaksanakan hingga semua santri selesai dirapid sesuai jadwal masing-masing pesantren tujuan.
"Telah kita jadwalkan tiap pesantren, semua sesuai kordinasi antara dinkes dengan alumni santri," papar Imron.
Imron Juga menjelaskan, hasil kordinasi dari para alumni atau pengurus santri yang akan kembali ke pondok pesantrenya masing-masing, sudah terdata kurang lebih 4000 santri.
"Secara berkala, data santri yang sudah masuk sudah diangka 4000 orang," tegasnya.
Terakhir, Imron menyatakan, tiap-tiap antigen yang dipakai sudah rekomendasi kemenkes dan memiliki ijin edar.
"Jika dinominalkan, tiap sekali rapid harganya Rp.55ribu, selain lebih murah juga kuantitas bertambah," tutupnya, (gik)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tambahan Pasien Positif Baru Lebih Rendah Dari Angka Kesembuhan, Kasus Aktif Covid-19 Turun Hingga 3.429
- Varian Delta Tidak Tebang Pilih, Lansia Atau Muda Tetap Berisiko
- Pemkot Surabaya Bantu Fisioterapi Balita Penderita Lumpuh Otak di Kebraon Praja