. Perang Medsos pendukung Capres-Cawapres makin memanas. Saling ejek, intrik dan hal-hal negatif lainnya masih terjadi. Hal tersebut disayangkan sejumlah pihak, termasuk Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia (PPI), Muhlis Ali.
- Beking Politik Panji Gumilang Harus Diungkap
- KPU Jember: Gus Fawaid-Djoko Kalahkan Petahana
- Gibran Sowan Kiai Adib di Ponpes Buntet Cirebon
Selain itu, sambung Muhlis, konten-konten hoaks menghiasi lini masa juga faktor lain membuat panas jelang pelaksanaan pesta demokrasi nasional lima tahunan tersebut.
Menurut Muhlis, persatuan dan kesatuan bangsa harus dirawat. Jangan sampai, sambung dia, negara yang dihuni sekitar 265 juta ini bercerai berai. Keberagaman harus dirawat dan dilestarikan.
"Sebaiknya antar pendukung mengadu gagasan, mensosialisakan visi-misi capres-cawapres yang didukungnya," tegas Muhlis.
Muhlis yang juga Ketua Umum Himpunan Generasi Muda Madura (HIGEMURA) menambahkan masing-masing para pendukung capres-cawapres sebaiknya fokus pada penyusunan program kerja dan menjelaskannya kepada masyarakat luas.
"Karena hal itu jauh lebih positif daripada perang saling ejek di medsos. Ayo kita sama-sama jaga kedamaian, kesejukan dan kenyamanan Pilpres ini," tukas Muhlis. [bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menko Muhajir Effendy Jelaskan Soal Dana Rp 500 Triliun Kemiskinan untuk Biaya Rapat
- Soal Nomor Urut Parpol, PSI Pasrah
- Presiden Jokowi Perpanjang PPKM Level 4 Hingga 2 Agustus