Presiden Joko Widodo disarankan untuk kembali melakukan reshuffle dengan mengganti para menteri yang tidak bisa bekerja. Sebab, rakyat sudah mulai gerah dengan kebijakan yang tidak tepat dalam penanganan pandemi Covid-19.
- Upacara Peringatan Kemerdekaan RI ke-76, PKS Jatim Minta Pemprov Jatim Terus Tingkatkan Sense of Crisis
- Pengamat: Wajar Jika TNI Lebih Dipercaya Publik Dibanding Eksekutif
- Ketum PAN: Soetrisno Bachir Calon Presiden Kita
Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam mengatakan, muncul gerakan penolakan terhadap PPKM Darurat di berbagai daerah, salah satunya di Bandung beberapa hari lalu memperlihatkan bahwa rakyat sudah mulai gerah dengan semuanya.
"Saya kira hati-hati pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam waktu-waktu sulit di saat pandemi, bisa jadi asing juga berkepentingan untuk Indonesia," ujarnyakepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (25/7).
Saiful berpesan, agar pemerintah hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan di masa pandemi. Karena kalau tidak, akan menjadi fatal. Bukan hanya rakyat, tetapi dunia internasional juga bisa berkepentingan atas tumbangnya rezim.
"Untuk itu sudah semestinya pemerintah untuk berbenah, segera reshuffle menteri tidak kredibel dan tidak kompeten atasi pandemi. Ganti dengan wajah-wajah yang memberikan optimisme untuk mengurangi penyebaran virus corona," pungkas Saiful.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- GMNI dan Gerindra Siap Kawal dan Sukseskan Program Ekonomi Kerakyatan Pemerintahan Bupati Madiun Terpilih
- Geger Jozeph Paul Zhang Mengaku Nabi Ke-26, Ini Pesan Menag Yaqut
- KIB Ingin Membangun Tradisi Politik Baru