Dalam upaya memenuhi target iuran sebesar Rp 6,5 triliun hingga akhir tahun ini, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur (Jatim) segera melakukan company visit atau mengunjungi perusahaan-perusahaan.
- Kasus Covid-19 Di Jember Kembali Meningkat, Ada Tiga Cluster Keluarga Pasca Mudik Lebaran 2021
- Vaksinasi Serentak di Jatim, Kapolri Optimistis Target 2 Juta Per Hari Tercapai
- Pakar: Orang Yang Tidak Divaksinasi Covid-19 Adalah 'Pabrik Varian'
Company visit itu, lanjutnya, akan dilakukan dengan maksimal. Terutama ke perusahaan-perusahaan besar dan menengah yang hingga kini masih menjadi perusahaan daftar sebagian (PDS) tenaga kerjanya.
Dari data yang ada, di kanwil Jatim hingga kini ada 2.800 perusahaan yang masuk dalam daftar PDS. Tapi kami target 50 persen yang bisa kami kunjungi hingga akhir 2019 ini,†ucapnya.
Pihaknya juga akan menggandeng Dinas Ketenagakerjaan dan Kejaksaan. Ini dilakukan untuk mendatangani perusahaan yang menunggak iuran.
Tujuannya untuk meningkatkan kepatuhan perusahaan itu sendiri. Karena, beberapa kantor cabang sudah melakukan itu dan ternyata berhasil. Maka kami akan gencarkan melakukan itu,†jelasnya.
Dari data yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan kanwil Jatim, hingga 30 September 2019 ini mengalami surplus keuangan. Di mana jumlah iuran yang masuk sebesar Rp 4,4 triliun, sementara klaim yang dikeluarkan sebesar Rp 2,285 triliun.
Jumlah klaim yang dikeluarkan itu dari empat program BPJS Ketenagakerjaan yang selama ini ada yakni jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan hari tua dan pensiun.
Untuk JKK sebanyak 21.506 kasus dengan nilai klaimRp 159 miliar, jaminan kematian seanyak 3.333 kasus dengan nilai Rp 91,22 miliar. Untuk jaminan hari tua sebanyak 174.830 kasus dengan nilai Rp 2 triliun dan jaminan pensiun sebanyak 28.842 kasus dengan nilai Rp 18,475 miliar.
Sampai saat ini sudah ada 79. 034 perusahaan yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Di mana dari jumlah itu, terbagi dalam empat katagori. Katagori perusahaan mikro sebanyak 41.563, kecil sebanyak 25.300, menengah 10.879 dan besar 1.292. Dari jumlah itu, total pekerja yang didaftarkan sebanyak 3.092.364 orang.
Nantinya kita upayakan untuk bisa meningkatkan iuran itu di mana perusahaan mikro kecil itu bisa memberikan kontribusi yang juga besar terutama untuk iurannya,†ungkap Asisten Deputy Wilayah Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Jatim, Andrey J Tuamelly.
Sekedar diketahui, hingga 30 September 2019, iuran yang berhasil dicapai sebesar Rp 4,4 triliun. Sementara, target iuran yang harus didapatnya hingga akhir 2019 sebesar Rp 6,5 triliun.[isa/bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Deteksi Penularan Corona Dari OTG Di Sumut Semakin Banyak
- Bentengi Sang Buah Hati dari Gagal Ginjal Akut
- 1,2 Juta Dosis Vaksin Inavac Siap Disuntikkan, Gubernur Khofifah: Jadi Ikhtiar Penguatan Kekebalan Imunitas