Penyekatan Jembatan Suramadu, Polda Jatim Tambahkan Jumlah Personil

Ilustrasi, penyekatan di Jembatan Suramadu/ RMOLJatim
Ilustrasi, penyekatan di Jembatan Suramadu/ RMOLJatim

Sejumlah personel gabungan dari Polro, TNI, hingga Dishub Kota dan Provinsi Jatim diterjunkan dala  penyekatan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) sejak Sabtu (5/6) hingga Senin (7/6) ini.


Pun dengan Polda Jatim yang juga melibatkan personel tambahan untuk berjaga di titik penyekatan di kawasan Jembatan Suramadu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, Pemprov Jatim menyediakan alat tes swab antigen yang tak terbatas dalam tes penyekatan. Bahkan, Satgas Covid-19 Pemprov Jatim juga berencana menggunakan alat GeNose C19 dalam tes tersebut.

Gatot menyebutkan, penambahan personel dan alat tes itu bertujuan untuk mempercepat pemeriksaan Covid-19 Jatim. Begitu pula untuk mengantisipasi penumpukan warga dan kendaraan di area Jembatan Suramadu. 

"Menambah peralatan swab antigen di 2 penyekatan, baik Bangkalan dan Surabaya, harapannya tak terjadi kerumunan," kata Gatot, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (7/6).

Gatot menuturkan, personel tambahan yang dilibatkan adalah Brimob dan Sabhara. Untuk tenaga medis, disiagakan dari Dinas Kesehatan dan Biddokes Polda Jatim. 

"1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) dari Sabhara, 1 SSK dari Batalyon 516, ada 2 SSP (Satuan Setingkat Pleton) dari Brimob, dibantu tenaga medis dari Biddokes Polda dan dinas kesehatan," ujarnya 

Gatot menjelaskan, pihaknya sedang mengupayakan tes pendeteksi infeksi Covid-19 dengan metode GeNose C19. Sebab, metode itu dinilai lebih efektif, cepat, dan efisien. 

"Karena di bandara juga digunakan, rencananya hari ini (digunakan). Ini juga lagi diupayakan menggunakan GeNose C19, untuk mempercepat (deteksi dini)," tuturnya.

Terpisah, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan, pihaknya juga memberikan stiker bagi warga Madura yang non reaktif pasca tes Swab Antigen di lokasi. Namun, bila tak memiliki stiker dan baru pertama kali atau sudah beberapa kali melintas, maka wajib dilakukan tes antigen di cek poin.

"Hari ini ada stiker. Kalo gada langsung antigen di Surabaya," katanya.

Eri mengamini penggunaan GeNose C19 dalam deteksi dini Covid-19. Mengingat, durasi yang diperlukan lebih cepat dan efektif.

"Mulai besok (Selasa, 8/6/2021), dikeluarkan surat dari Pemprov pakai GeNose 1x24. Kalo antigen, 2x24, dan PCR 3x24 jam," tutur dia.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news