.Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Indonesia dinilai sangat memperihatinkan. Pasalnya, mereka tidak memiliki peralatan yang menunjang.
- Dapat Kucuran Dana Rp 500 Juta, Wisata Suko Sewu Ponorogo Berbenah
- Empat Fakta Ekowisata yang Salah Kaprah Dipahami
- Sambut Libur Sekolah dan Nataru, THP Kenjeran Surabaya Miliki Empat Wahana Permainan Baru
"Misalnya seperti seismometer untuk mengukur gempa dan erupsi kita hanya punya 175 unit sedangkan Jepang memiliki total hingga 1000 lebih. Jadi perbandingannya sepersepuluhnya dengan kita," ungkap Bambang Haryo, seperti yang dikutip kantor berita RMOL kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/12).
Menurut politisi Partai Gerindra itu, padahal wilayah Jepang hanya 377.972 kilometer persegi, sementara Indonesia luasnya mencapai 5,9 juta kilometer persegi. Sedangkan untuk gunung api di Jepang hanya berjumlah 118 sedangkan di Indonesia mencapai 147.
Bambang menilai, sudah sepatutnya Indonesia memiliki peralatan deteksi dini aktifitas gunung api dan gempa bumi yang lebih banyak ketimbang Jepang.
"Frekuensi terjadinya bencana di kita lebih besar dibanding Jepang. Seharusnya peralatan kita lebih banyak," imbuhnya. [aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mengintip Gedung Lima Lantai yang Jadi Wisata Edukasi Geologi di Banyuwangi
- Digadang Jadi Venue Kejuaraan Paralayang Internasional, Gubernur Khofifah Pamerkan Keindahan Pantai Modangan Di Malang
- Dihelat Secara Hybrid, Hendi Berharap Gelaran SNC 2021 Jadi Pemantik Kebangkitan Ekonomi dan Pariwisata