Memasuki hari kedua serah terima jabatan (Sertijab) bupati/wali kota hasil Pilkada Jatim 2020, Gubernur Khofifah kembali akan menghadiri Sertijab bupati di tiga titik.Tiga titik itu di antaranya Jember, Situbondo dan Banyuwangi.
- Pj Wali Kota Malang Luncurkan Program 'Kamis Mbois' Demi Kuatkan Produk UMKM
- Hasil Uji Sampling Pangan Segar di Pasar Tomang Barat Negatif, NFA Apresiasi Pos Pantau PAS Aman
- Terima Silaturahmi Muhammadiyah dan Aisyiah, Risma Titip Anak-anak Surabaya
Sertijab tujuannya untuk mempercepat pelaksanaan rencana kerja dan program para kepala dan wakil kepala daerah yang baru saja dilantik tersebut, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa secara marathon akan menghadiri serah terima jabatan (sertijab) bupati Jember, Situbondo dan Bamyuwangi.
Di Jember, Khofifah menyoroti masalah kemiskinan. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, pada tahun 2019, persentase jumlah penduduk miskin sebesar 9,25% dan pada tahun 2020 naik menjadi 10,09%. Secara absolut, jumlah penduduk miskin Kabupaten Jember yang semula berjumlah 226.570 jiwa pada tahun 2019 naik menjadi 247.990jiwa pada tahun 2020.
"Selain itu, saya minta masalah stunting di Jember juga mendapat perhatian lebih," kata Khofifah dalam acara serah terima jabatan (setijab) Bupati dan Wakil Bupati Jember di gedung DPRD Jember, melalui rilisnya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (2/3).
Dalam lawatan marathon sertijab tiga titik, Situbondo menjadi kabupaten kelima dari 17 Kabupaten/kota yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam agenda serah terima jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati di Provinsi Jawa Timur.
Prosesi penyerahan jabatan diawali dari Pelaksana Harian Bupati (Plh) yang juga Sekda Kab. Situbondo Syaifullah kepada Bupati Situbondo Drs. H. Karna Suwandi M.M. dan Wakil Bupati Hj. Khoirani, S.Pd M.H dan disaksikan langsung oleh Ketua DPRD Situbondo Edi Wahyudi SH dalam rapat paripurna istimewa.
Dalam arahannya, Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim meminta kepada Bupati dan Wabup Situbondo untuk dapat mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Situbondo. Utamanya, dalam rangka memberikan akselerasi melalui pengembangan sektor unggulan berdaya saing tinggi yang terindikasi pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Tak hanya itu, terdapar sektor lain seperti informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, jasa pendidikan yang diyakini dapat mewujudkan kesejahteraan dan keadilan ekonomi, baik di desa maupun kota di Situbondo.
Tak hanya itu, Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam pengembangan kawasan harus di perhatikan sehingga mampu mendorong sektor unggulan.
Dari Situbondo, Gubernur wanita pertama di Jatim ini, melanjutkan di titik akhir yakni Banyuwangi. Daerah yang mempunyai julukan sunrice of java menggelar acara sertijab Bupati Ipuk Fiestiandani dan Sugiri melalui rapat paripurna di Gedung DPRD Banyuwangi, Selasa malam.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah memberikan pujian atas prestasi Pemkab Banyuwangi yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata Provinsi Jatim.
"Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi ini 5,55 persen. Angka ini lebih tinggi dari capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 5,52 persen. Tentu prestasi ini tak lepas dari perkembangan sektor pariwisata dan UMKM yang menjadi unggulan Banyuwangi," kata Khofifah.
Dari aspek tingkat pengangguran terbuka, Khofifah juga menyebutkan nilai Banyuwangi sebesar 5,34 persen atau lebih rendah dari Jatim sebesar 5,84 persen.
"Pengangguran terbuka di Banyuwangi ini rendah karena memang UMKM diberdayakan dengan baik dalam 10 tahun terakhir," pungkas Khofifah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 15 Ribu Warga Banyuwangi Bakal Dapat Sertifikat Lahan dari Program TORA
- Pemprov Jatim Segera Bayar Piutang DBH Kendaraan Bermotor Ke Kabupaten/Kota
- Pj Wali Kota Mojokerto Berpesan Sinergitas Anggota DPRD yang Baru Dilantik Tetap Terjaga