Pernyataan Mantan Ketua MK Mahfud MD yang menyebut Provinsi yang dimenangkan oleh paslon 02 Prabowo-Sandi adalah provinsi garis keras dalam hal agama dinilai rasis.
Sebab, pernyataan tersebut juga dianggap menegasikan peran para founding father seperti Mohammad Hatta dari Sumatera Barat, Imam Bonjol, Cut Nyak Dien dan Cut Meutia dari Aceh dan pahlawan nasional yang lainnya.
Demikian disampaikan Jubir BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/4).
"Menurut saya pernyataan Mahfud MD itu bukan cuma menegasikan para Founding Father bangsa dan pahlawan nasional yang berasal dari daerah seperti Aceh, Sumbar, Riau, Sumut, Jabar, Sulsel dan banyak daerah lain yang dimenangkan oleh Prabowo," kata Ferdinand.
- AHY Dianggap Rising Star Pengganggu 2024, Dulu Megawati Juga Dijegal
- Debat Pilwali Blitar, Elim Tyu Samba Fokus SDM Kembangkan SDM Unggul Dan Kompetitif
- Presiden Jokowi Akhirnya Instruksikan Menaker Ida Fauziah Revisi Aturan JHT
Selain itu, kata Ferdinand, pernyataan pakar hukum tata negara itu juga dinilai dapat mengarah pada disintegrasi bangsa. Karenanya, politikus partai Demokrat itu meminta Mahfud MD untuk meralat pernyataannya dan meminta maaf kepada semua anak bangsa.
"Sebab, di Sumbar ada Bung Hatta dan Imam Bonjol. Lalu Cut Nyak Dien, Cut Meutia dll dari Aceh, dan masih banyak pahlawan lain dari daerah yang disebut oleh Mahfud provinsi garis keras islamnya," imbuhnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dianggap Bisa Tingkatkan Stabilitas, AHY Paling Tepat Isi Pos Menteri Investasi
- Prabowo Batal Kunjungan ke Malaysia, Ada Apa?
- Parpol Pemerintah Belum Umumkan Capres Bisa Jadi Tersandera Jokowi dan LBP