Ketika dua gubernur bertemu, terlebih menjelang pelaksanaan pesta demokrasi, tentu akan memunculkan banyak tafsir di benak masyarakat.
- Turun 3,74 Persen Poin Periode 2020-2024, Kemiskinan Ekstrem Jatim Capai 0,66 Persen
- Sinergi dengan Bupati Sidoarjo dan Gresik, Wali Kota Eri Bahas Rencana Kerja Sama Layanan Kesehatan Gratis
- Lamban soal Kekosongan Jabatan di Pemkab Malang, DPRD Segera Panggil Eksekutif
Itulah yang muncul ketika Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bertemu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Namun demikian, Khofifah memastikan pertemuannya dengan Ridwan Kamil tak membahas kemungkinan berpasangan di Pilpres 2024.
Menurutnya, pertemuan yang berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung itu hanya membahas sinergi antara Pemprov Jabar dan Pemprov Jatim.
“Kita ingin bersilaturahim dengan warga jabar, terutama yang elemen muslimat NU, dan terimakasih kami diberi kesempatan di Gedung Sate ini,” ucap Khofifah, Selasa (20/4), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.
Kendati demikian, mereka tak mempermasalahkan adanya tafsiran yang berhubungan dengan kontestasi politik nasional.
“Ini adalah bagian dari silaturahim. Jadi enggak ada pertemuan yang tiba-tiba, pasti ini atas izin Allah kami bisa bersilaturahim pada malam hari ini,” tutur Khofifah.
Ridwan Kamil pun mengamini pernyataan Khofifah tersebut. Kegiatan pertemuan tidak sengaja dijadwalkan.
“Enggak direncanakan, jadi politik mah tafsir. Kita jauhan ditafsir, kita dekat ditafsir, tidak bersapa ditafsir, akrab ditafsir. Kita mah niatnya bukan itu, niatnya urusan kemaslahatan keumatan,” tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gak Mau Kena DBD? Yuk, Ikuti Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Madiun!
- Kota Surabaya Resmi Jadi Kota Layak Anak Dunia Akreditasi UNICEF
- Pantau Layanan Publik Via CCTV, Wali Kota Eri Tegur Petugas Main HP hingga Bersandal Jepit