Ada 19 pesawat udara Tim Garuda Terbang di langit Jember, bisa mendarat dengan aman di Bandara Notohadinegoro Jember, sejak Sabtu - Minggu (29-30/5).
- Masjid Apung Pacitan Terseret Banjir Hingga Tengah Laut
- Gejolak Pergantian Pj Kades, Jarot Sebut Pj Bupati Sampang Tak Punya Dasar Hukum yang Jelas
- Wawali Armuji Dukung Pembangunan Tempat Ibadah di Surabaya
Ke 19 pesawat itu terdiri, 9 pesawat terbang dan 10 Paramotor, jenis gantole bermesin.
Ini menunjukkan, bahwa Bandara Notohadinegoro aman didarati beberapa jenis pesawat termasuk pesawat udara komersial milik maskapai penerbangan. Demikian ditegaskan Kepala Pusat Potensi Kegirgantaraan(Kaposputdirga) TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama Fajar Adriyanto, kepada sejumlah wartawan
"Kita harus juga menyakinkan maskapai penerbangan, bahwa di sini bandaranya aman, bisa pesawat didarati pesawat pribadi dan komersil. Ini sudah dibuktikan hari ini, dengan banyaknya pesawat mendarat di sini. Pesawat bisa mendarat dengan aman,"kata Kaposputdirga, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Dia menjelaskan, untuk memastikan bahwa Bandara Notohadinegoro Jember aman, diawali dengan observasi bandara yang sudah hampir 2 tahun tidak beroperasi ini. Yakni berkoordinasi dengan sejumlah pihak, terkait pengelolaan Bandara Notohadinegoro Jember. Bandara sudah jadi dan sudah pernah digunakan sebuah maskapai penerbangan komersil dan perlu sedikit dipoles saja.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kadispotdirga di lanud Abdulrahman Saleh dan di sini juga ada Pos TNI Angkatan Udara, kemudian kami juga berkoordinasi dengan Pemda setempat, yang mengelola bandara ini, untuk menanyakan kesiapan bandara sini, ternyata ini cukup aman untuk didarati pesawat," ucap Marsekal pertama Fajar Adriyanto.
Fajar yakin Bandara Notohadinegoro akan berkembang, seiring dengan peningkatan potensi wisata yang ada di Jember dan potensi produk-produk pertanian industri Jember. Bandara Notohadinegoro akan bisa menjadi bandara yang berpotensi untuk meningkatkan penerbangan komersial.
Sementara Pelaksana Tugas Sekretaris Kabupaten Jember, Mirfano menjelaskan Jember sangat membutuhkan beroperasinya kembali Lapter terebut. Sebab Jember adalah daerah berkembang yang membutuhkan sarana penerbangan untuk menunjang mobilitas dunia usaha dan pertanian di kabupaten Jember. Apalagi, Jember sudah memiliki produk pertanian, yang sudah lama merambah ke manca negara.
"Setdiaknya ada tiga hal yang menyebabkan Jember butuh penerbangan. Pertama Jember adalah kota cerutu. Konsumennya kebanyakan adalah orang manca negara. Kedua, Jember adalah satu-satunya daerah di Indonesia yang menghasilkan kedelai edamami. Menjadi komoditas ekspor ke luar negeri. Ketiga, jumlah penduduk Jember menempati rangking ketiga di Jawa Timur setelah Surabaya dan Sidoarjo," tutur Mirfano.
Sebelumnya, Sabagai rangkaian peringatan hari Pancasila 1 Juni 2021 di Jember, Pemkab Jember bekersama dengan Puspotdirga TNI AU, menghadirkan belasan pesawat terbang/ untuk Bermanuver di Langit Jember.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sampah Selama Momen Lebaran di Ngawi Capai 40 Ton Per Hari
- Hadiri Tasyakuran PWI Bondowoso, Ini Seruan Kapolres dan Bupati
- PPKM Turun Ke Level 2, Bupati Jember Minta Warga Tidak Lengah Prokes