Selain pidato Nota Keuangan dan Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2020, Pidato Presiden Joko Widodo yang paling ditunggu adalah pengumuman perpindahan ibukota negara.
- Kata Penasihat Hukum, Lukas Enembe Punya Tambang Emas di Papua
- Muslim Arbi Sebut Serangan PDIP Untungkan Demokrat
- Tanggalkan Kekiaian, Gus Makki Minta Didoakan Warga Menjelang Penetapan Paslon Bupati Banyuwangi
Yang perlu menurut digarisbawahi menurut pria yang kerap disapa Hensat ini, adalah perpindahan ibukota itu tidak pernah mudah.
"Tokyo pindah ke Kyoto sampai hari ini belum terlaksana juga. Malaysia ke Putrajaya pun sampai hari ini masih proses," kata founder lembaga survei Kedai Kopi ini.
Tetapi apapun itu, ciri khas seorang Jokowi menurut penilaian Hensat, selalu ingin meletakkan tanda tangan prasasti di setiap dia punya kegiatan. Termasuk pemindahan ibukota.
"Tapi inilah Jokowi. Dia selalu ingin ada simbol-simbol dan monumen yang sebenernya bagus. Sejarah dapat terlihat tanpa kita cari-cari tetapi sudah nyata. Seperti jalan tol dan lain-lain," pungkas Hendri.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hamdan Zoelva: Gugatan PTUN Moeldoko Terhadap Menkumham Tidak Berdasar Hukum
- Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Dino Patti: Hubungan RI-Malaysia Akan Makin Erat
- Gelar Diskusi Publik, Forum Silaturahmi Keluarga Keraton Masyarakat Adat Madura Juga Deklarasikan Nama Capres