Pidato visi Indonesia di pemerintahan lima tahun ke depan yang disampaikan Presiden terpilih, Joko Widodo, masih ada yang terlupakan.
- Eri Cahyadi Masuk Bursa Pilgub Jatim, Ini Kata Ketua DPD Golkar Surabaya
- Survei Terbaru LSI Denny JA: Elektabilitas Anies-Muhaimin Salip Ganjar-Mahfud
- Antok: Kanang Berkontribusi Dalam Persepakbolaan Ngawi
"Saya misalnya, enggak paham tentang 'hilangnya' konsep negara hukum dalam pidato itu. Saya agak khawatir!" kata Fahri Hamzah di akun twitternya, Senin dinihari (15/7).
Dalam pidatonya, Jokowi setidaknya mengungkap lima visi dalam memerintah Indonesia periode kedua bersama dengan Wakil Presiden terpilih, Maruf Amin.
Lima hal yang disorot adalah soal pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia (SDM), mengundang investasi dan membuka lapangan kerja, mereformasi birokrasi, dan terakhir adalah penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) secara tepat sasaran.
Namun demikian, pelopor Gerakan Arah Baru (Garbi) ini berharap akan ada banyak pakar yang menjelaskan pandangan Jokowi itu.
"Setelah pidato Pak Jokowi, saya berharap akan banyak jurubicara yang menjelaskan apa makna pidato itu. Ayolah yang pinter-pinter muncul," demikian Fahri dilansir Kantor Berita RMOL.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Cak Imin Bertemu Ganjar, PDIP: Elite Kita Guyub
- Pendaftaran Bacaleg Ditutup, KPU RI Lanjut Tahapan Verifikasi
- Antropolog UNAIR Analisis Kentungan Megawati: Makna dan Signifikansi Budaya