Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan mendorong gim lokal karena memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi daerah dan nasional.
- Satpol PP Surabaya Kirim Remaja yang Terjaring Patroli Cipta Kondisi ke Liponsos
- Tertibkan Balap Liar, Polrestabes Surabaya Amankan 110 Motor
- Pekerjaan Crossing Saluran Embong Kenongo dan Kenari Dimulai, Pengendara Diminta Berhati-hati
Melihat peluang tersebut, Iwan berkomitmen untuk mengawal perkembangan industri gim lokal Kota Malang.
Baik dalam kapasitas Iwan sebagai penjabat wali kota maupun melalui perannya sebagai Direktur Perencanaan Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah (PEIPD) Ditjen Bina Bangda Kemendagri.
"Kota Malang memiliki potensi luar biasa di industri gim lokal, sehingga saya memiliki atensi yang kuat terhadap perkembangan sektor ini. Maka dari itu, saya ingin mendorong industri gim lokal bisa mendapatkan dukungan yang tepat, baik dari sisi kebijakan maupun kelembagaan," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (11/2).
Dukungan terhadap perkembangan industri gim lokal Kota Malang, tidak hanya diberikan saat menjadi Penjabat Wali Kota Malang. Namun, Iwan akan memberi dukungan ketika kapasitasnya sebagai Direktur PEIPD Ditjen Bina Bangda Kemendagri nantinya.
"Saat saya pelajari pemetaan pengembangan gim lokal. Ini bisa jadi atensi di pusat. Nanti akan saya susun menjadi suatu bahan. Sehingga potensinya bisa semakin terangkat di tingkat nasional. Dan kebetulan saya bertugas di Ditjen Bina Bangda yang menangani 32 urusan, salah satunya juga erat terkait gim lokal ini,” terangnya.
Dalam diskusi bersama komunitas Game Developer Malang (Gamedev Malang) di NCC, Senin (10/2/2025) kemarin, Iwan mengungkapkan bahwa perputaran ekonomi global di sektor gim mencapai Rp 70 triliun, dan Kota Malang memiliki peluang besar untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari industri ini.
"Dengan adanya Perpres Nomor 19 Tahun 2024, kita memiliki landasan hukum yang kuat untuk mendorong perkembangan industri gim di daerah. Ini harus dimanfaatkan dengan serius,” terangnya.
Menurut Iwan, ekosistem industri gim di Kota Malang tidak boleh berhenti hanya pada tahap produksi. Perlu ada langkah strategis yaitu dengan menata kelembagaan agar industri ini dapat berkembang secara berkelanjutan dan mendapatkan dukungan dari kebijakan daerah.
“Kita punya kekuatan, ada kebijakan nasional yang mendukung. Ini menjadi landasan bagi pemerintah daerah untuk bertindak. Kota Malang harus bisa mengambil peran yang lebih besar, tidak hanya sebagai tempat produksi gim, tetapi juga dalam menata ekosistemnya,” katanya.
Pada pembangunan ekosistem yang lebih kokoh, dukungan di tingkat nasional menjadi momentum yang tepat untuk membangun ekosistem yang lebih kokoh.
"Jadi, di Kota Malang komunitas gim sudah solid, dengan anggota forum diskusi yang mencapai 600 orang, 20 an studio developer dan beberapa solo developer aktif, pemerintah harus hadir untuk memastikan ada tata kelembagaan yang baik dan kebijakan yang mendukung,” pungkasnya. [Adv]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DKPP Kota Kediri Dorong Petani Jadi Petani Mandiri
- Peringatan Hari Museum Internasional, Gubernur Khofifah: Pembangunan Museum di Jatim Menuju Digital AI
- Sigap Tangani Dampak Gempa Bumi Yogyakarta, Gubernur Khofifah Kirim Bantuan Kedaruratan Bencana ke Pacitan