Dipastikan peta politik jelang Pilkada Ngawi pada akhir 2024 mendatang bakal merata tidak hanya di dominasi oleh PDIP saja.
Melainkan partai lain turut andil menentukan siapa calon kepala daerah yang bakal di usung nantinya.
"Di Pilkada tahun ini sangat beda dengan iparpol-parpol lain akan turut menentukan seperti PKB, Golkar, dan Gerindra jika mereka berkoalisi," terang Samsul Fathoni seorang pengamat politik asal Ngawi, Rabu (8/5).
Jelas Atonk, sapaan akrabnya, yang perlu dipelototi adalah partai besutan Gus Dur yakni PKB. Sesuai hasil Pemilu 2024 kemarin , PKB mendapatkan 6 kursi dengan suara 59.566 suara atau 11,02 persen.Dan bila melihat angkanya jelas PKB disebut makin hijau alias subur setelah sebelumnya hanya 4 kursi.
"Meningkatnya suara PKB patut diwaspadai artinya partai ini mulai kembali ke fitrahnya di kalangan nahdliyin. Secara otomatis dalam peta politik PKB harus diperhitungkan betul," ulas Atonk.
Urainya, merujuk hasil Pemilu 2024 selain PK B yang patut bersuara yakni Partai Gerindra dengan 54.917 suara atau 6 kursi disusul Partai Golkar mendulang 60.012 atau 11,11 persen dan PKS 35.948 suara.
"Dengan melihat sebaran suara artinya PDIP jangan sampai ego sektoral meskipun mendominasi suara dan kursi di DPRD Ngawi, keberadaan PDIP harus berkoalisi dan negosiasi politik dengan partai partai yang saya sebutkan itu tadi," pungkas Atonk.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- LSI Ungkap Paslon OK yang Selalu Lawan Kotak Kosong di Pilkada Ngawi
- Ony-Antok Harus Jemput Suara Jangan Stagnan Meski Jago Tunggal
- Pasangan OK Didukung Semua Partai, Pilkada Ngawi Berpotensi Lawan Kotak Kosong