PPKM Pulau Jawa dan Bali Diperpanjang Lagi Hingga 13 September

Koordinator PPKM Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan/Repro
Koordinator PPKM Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan/Repro

Dalam kurun waktu dua bulan, pemerintah mengklaim kasus penyebaran pandemi virus corona baru (Covid-19) mengalami penurunan di beberapa wilayah Pulau Jawa dan Bali.


Kasus positif yang menurun ini disebabkan adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di dua pulau tersebut.

Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan meski penyebaran Covid-19 mampu ditekan dengan kebijakan PPKM Darurat, masyarakat diminta tidak boleh lengah dalam menjaga diri.

Adapun dalam sepekan ke depan, mulai tanggal 7 hingga 13 September mendatang, pemerintah memberlakukan kebijakan PPKM Darurat untuk wilayah Jawa dan Bali dengan sedikit kelonggaran.

“Penyesuaian waktu makan atau dine in di dalam mall menjadi 60 menit dengan kapasitas 50 persen,” kata Luhut dalam jumpa media bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wamenkes Dante secara virtual, Senin (6/9).

Selain itu, pemerintah juga akan melakukan ujicoba pembukaan 20 tempat wisata di kota dengan Level 3 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan implementasi platform Peduli Lindungi.

“Serta kabupaten/kota dengan Level 2 juga akan diwajibkan untuk menggunakan Peduli Lindungi pada tempat-tempat wisata yang sudah diperbolehkan buka,” katanya.

Untuk Pulau Bali, kata Luhut, akan dilakukan ujicoba penerapan protokol kesehatan secara digital melalui aplikasi Peduli Lindungi yang belum massif dikerjakan.

“Kami akan melakukan ujicoba protokol kesehatan dan Peduli Lindungi untuk mall dan pusat perbelanjaan di Bali dengan batasan-batasan tertentu,” tutupnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news