Tawaran islah yang disampaikan Plt Ketum PPP Muktamar Pondok Gede, Suharso Monoarfa dianggap hanyalah lips service.
"Saat itu Suharso tidak memberikan tanggapan apapun terhadap tawaran kami," demikian disampaikan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Humphrey Djemat dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/3).
- Ketua KONI dan Adik Kandung Bupati Gresik Gabung Partai Golkar
- M.Nuh Bersyukur Arena Muktamar NU Tidak Ada Satupun Kasus Covid-19
- Ecoton Desak Jepang Hentikan Impor Plastik ke Indonesia
"Padahal semua orang sudah tahu bahwa selama ini Suharso lah yang bergerak di belakang layar. Romahurmuziy (Romy) hanyalah pionnya saja. Ini sudah menjadi pengetahuan banyak orang," ujar Humphrey.
Jadi, jelas Humphrey, bagaimana Suharso bisa memperbaiki keadaan PPP kalau dia adalah dalang utama kekisruan partai. Malah, Humphrey berpandangan cara Suharso tersebut tidak lain bertujuan untuk memecah belah PPP Muktamar Jakarta dipimpinnya yang saat ini sangat solid didukung kader, akar rumput juga para ulama.
"Tujuan Suharso ini bukanlah ingin menyatukan PPP malah memecah belah lagi," tegasnya.
Sejak awal Humphrey sudah mengetahui dan menyadari hal ini, maka katanya penyatuan PPP itu harus secara bermartabat dan penuh iktikad baik. Jangan mengulangi lagi seperti yang dilakukan di Muktamar Pondok Gede dengan ditempeli kata islah dan dengan mengundang beberapa pengurus PPP Muktamar Jakarta.
"Namun secara hakikatnya tidak ada islah sesungguhnya, malah Djan Faridz disingkirkan posisinya sebagai Ketum PPP Muktamar Jakarta saat itu," ungkap Humphrey.
Menurutnya, sekarang bukan saatnya bermain-main dengan cara-cara seperti itu, semua mata sudah terbuka dan bisa menilai.
Terakhir, Humphrey menyatakan, PPP Romi saat ini sudah hancur berantakan, tidak ada lagi kredibilitasnya di mata umat Islam, konstituen PPP, para ulama dan para pengurus di struktur PPP.
"Malah yang kuat saat ini bahkan sebelum Romahurmuziy kena OTT KPK adalah PPP Muktamar Jakarta yang dipimpin Humphrey Djemat. Terbukti hasil survei terakhir ini, posisi Jokowi semakin tergerus, dan posisi Prabowo semakin merangsek naik," tutupnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PAN dan PPP Cenderung ke Calon Lain, Airlangga Dinilai Masih Kuat Dicapreskan KIB
- 50 Ribu Warga Syarikat Islam akan Kumpul di Masjid Istiqlal
- Garda Penegak Pancasila Desak Novel Baswedan Cs Legowo, Jangan Lebay