Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan sampah-sampah ekonomi kepada pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
“Jokowi ini menghasilkan sampah-sampah ekonomi bagi Prabowo Subianto dalam pemerintahan nanti,” kata aktivis senior Arief Poyuono yang geram dengan kondisi perekonomian di 10 tahun pemerintahan Jokowi dikutip RMOL dalam akun Tiktok pribadinya, Jumat (20/9).
Lanjut Arief, sampah-sampah ekonomi itu yang pertama ialah utang yang menumpuk.
“Ya kalau nggak salah itu hampir Rp8 ribu triliun, yang kedua nilai tukar rupiah terhadap USD jeblok hingga mencapai Rp16.500. Yang ketiga infrastruktur pembangunan yang berantakan, itukan sampah,” jelasnya.
Dengan kondisi demikian, Arief menilai bahwa pemerintahan Prabowo mendatang menanggung beban berat.
“Bagaimana Pak Prabowo menjadi presiden dengan starting, dimulai dengan kurs rupiah melemah. Padahal nilai dolar itu ada hubungannya dengan perut rakyat,” tegasnya.
Masih kata dia, jika seluruh komoditas pokok diperoleh dari impor dengan kondisi rupiah lemah, maka bisa dipastikan kehidupan rakyat makin sulit.
“Kalau semua impor, dolar naik itu mempengaruhi harga pada naik. Itu kan mempengaruhi perut rakyat. kalau kecengklak dolar naik sampai Rp20 ribu apa nggak keteteran. Itu baru sebagian yang bisa saya terangkan,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Danantara Bukti Konsistensi Presiden Prabowo Konsolidasi Potensi Ekonomi
- Kiai Kampung Dukung Komitmen Presiden Prabowo Berantas Korupsi
- Kekayaan Danantara Diyakini Bisa Tembus Lebih Dari 1 Triliun Dolar AS