Sampai saat ini Partai Gerindra tidak bersuara lantang menolak penundaan Pemilu 2024 sebagaimana yang dilakukan PDIP, Nasdem dan Demokrat.
- Danantara Bukti Konsistensi Presiden Prabowo Konsolidasi Potensi Ekonomi
- Kiai Kampung Dukung Komitmen Presiden Prabowo Berantas Korupsi
- Kekayaan Danantara Diyakini Bisa Tembus Lebih Dari 1 Triliun Dolar AS
Direktur Eksekutf Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memprediksi Gerindra juga pasti akan menolak keras apabula Pemilu ditunda.
Argumentasi Dedi, jika Partai Gerindra berani ikut menunda Pemilu, maka bisa dimaknai Gerindra yang memiliki calon presiden Prabowo Subianto akan kehilangan momentum untuk bertarung kembali.
"Gerindra punya Capres Prabowo Subianto. Gerindra justru terancam kehilangan momentum jika 2024 tidak ada Pemilu," kata Dedi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/23).
Ia menekankan, jika benar inisiatif wacana penundaan Pemilu ini dari pemerintah, melalui Luhut Binsar maka mempertegas orientasi kekuasaan dari rezim pemerintahan Joko Widodo.
Pandangan Dedi, pasti ada agenda besar di balik wacana penundaan Pemilu 2024 tersebut.
"Tentu ada agenda besar di balik itu semua yakni memaksa dengan cara sewenang untuk mendapat tambahan waktu berkuasa," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Danantara Bukti Konsistensi Presiden Prabowo Konsolidasi Potensi Ekonomi
- Kiai Kampung Dukung Komitmen Presiden Prabowo Berantas Korupsi
- Kekayaan Danantara Diyakini Bisa Tembus Lebih Dari 1 Triliun Dolar AS