Menempuh jarak sekitar satu jam dari balai nelayan, ratusan orang yang terdiri dari nelayan TNI, polri serta muspika kabupaten Gresik dan dan kelompok penggiat alam dari berbagai kota, menggunakan perahu dan membawa ribuan bibit mangrove.
- Stimulus Ekonomi, Banyuwangi Gelar Musrenbangcam di Destinasi Wisata dan Libatkan UMKM
- Merchandise Piala Dunia U-17 Karya UMKM Surabaya Mulai Dipasarkan, Cek Lokasinya!
- Jeritan Petani Tembakau Probolinggo Terjawab, Gudang Mulai Buka
Bibit tersebut ditanam di muara kali Mireng pesisir selat Madura. Salah seorang nelayan, Ishariul mengatakan, penanaman mangrove ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan, karena mangrove di muara kali Mireng sudah mulai habis akibat adanya reklamasi kawasan industri.
"Mangrove jenis Tanjang atau (rhizophora mucronata) sengaja dipilih untuk penanaman karena mangrove ini mempunyai akar yang kuat sebagai penahan abrasi dan daunya dapat menyerap karbondioksida dengan baik akibat polusi yang ditimbulkan di kawasan industri tersebut," kata Ishariul, melalui rilisnya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis, (8/4).
Sementara itu salah satu penggiat alam, Zuhriatu, yang turut serta merasa sangat bangga karena pengalaman pertama.
"Kita jadi mengetahui bagaimana susahnya melakukan penanaman mangrove, sehingga kita bisa lebih peduli dan menjaga kelestarianya," ujarnya.
Diketahui penanaman mangrove di kali Mireng pesisir selatadura ini untuk memperingati hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April dan sedekah kali Mireng, Manyar, Sidomukti kabupaten Gresik.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sambut HJKS ke-731, Seluruh Pegawai Pemkot Surabaya Kerja Bakti Cat Ulang Curbing Median Jalan
- Empat Komisioner KPU Gresik Lakukan Swan Test, Hasilnya Negatif
- Bangun Posko Rakyat dan Mural, Wadah untuk Pemuda Bojonegoro Berkreasi