RMOLBanten. Target Pemprov Banten mencapai serapan anggaran dari proyek infrastruktur sampai dengan akhir Mei lalu sebesar 40 persen, tak sesuai harapan.
Alasanya, sebagian proyek baru selesai lelang dan para pemenang belum menarik uang muka.Untuk diketahui, APBD Banten tahun anggaran 2018 senilai Rp11,3 triliun. Alokasi itu terdiri dari belanja tak langsung senilai Rp6,7 triliun dan belanja langsung senilai Rp4,6 triliun.
- Efisiensi Anggaran, Dinsos Surabaya Maksimalkan Kerja Sama dengan LKS hingga Sektor Swasta
- Jalani Coklit Pemilih 2024, Bupati Jember Dorong Warga Jember Sukseskan Tugas Pantarlih
- Miris, Keluarga Defabel Miskin Tak Masuk Daftar Penerima Bansos
Mahdani menjelaskan, persoalan prosentase serapan terjadi karena sebagian pengadaan barang dan jasa baru selesai lelang. Dengan demikian, sebagian pemenang lelang ada yang belum menarik uang muka pelaksanaan proyek.
Sekarang sudah selesai penetap pemenang, SPK (surat perintah kerja) bagi pemenang sudah ada. Dan sudah mulai ditarik uang mukanya. Tidak ada kendala, kendala yang ada sudah dioptimasi. Paket lelang yang diperkirakan tidak selesai pada November sudah dikurangi volumenya,†katanya.
Disinggung soal Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mana saja yang kurang berkontribusi terhadap serapan anggaran, Mahdani enggan merincinya. Namun dia sedikit membocorkan OPD tersebut adalah yang memiliki anggaran besar seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR).
Di Dinkes, DPUPR, yang (nilai) lelangnya besar-besar. Kalau uang muka ke tarik, sudah stabil lagi. Kalau kita lihat sudah ada OPD yang melebihi standar, mendekati standar dan ada memang OPD yang belum. Itu karena memang kerjaan di saya (Biro Adpem) dulu, dilelang dulu, kemudian ada pemenang baru cair uang muka,†ungkapnya.
Lebih lanjut Mahdani memastikan, pelaksanaan proyek fisik yang menjadi skala prioritas pembangunan sudah berjalan. Dia mencontohkan pembangunan jembatan dan tiga ruas jalan akses Banten Lama sudah digarap.
"Sedangkan untuk sport center masih menyelesaikan dokumen lelang. Sport center mungkin tidak full saat ini karena terkait lelang tahun jamak. Harus mulai dari nol, enggak bisa setengahnya dulu,†tuturnya.
Evaluasi, kita lagi ukur kinerja OPD-OPD sekarang, kalau enggak dilaksanakan kita sikat lagi saja. Gubernur tahun 2018 ini melakukan evaluasi kinerja terhadap para pejabatnya. Kalau tidak ada progresivitas, tidak ada kemajuan akan diambil langkah-langkah tegas,†ujarnya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkab Ngawi Minta Bank Jangan Tagih Pinjaman Kepada PKL dan Seniman
- Biovatur ITB Berhasil Digunakan Tanpa Mengganggu Kinerja Mesin Pesawat
- Hadirkan Tunjungan Loop, BRI Mulyosari Beri Kemudahan untuk Semua Segmen Nasabah