LSM Saya Indonesia menilai kebijakan pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mirip karantina wilayah atau lockdown, tidak tepat.
- RMOL Gelar Seminar Internasional Membedah Kebijakan Korea-ASEAN Solidarity Initiative
- Golkar Kabupaten Probolinggo Daftarkan Bacaleg ke KPU Pukul 4
- Jadi Tersangka Pelecehan Seksual, Ketua DPC PSI Gubeng Surabaya Resmi Dipecat
“PSBB yang sekarang sama persis dengan karantina wilayah. Bukan pemerintah sedang membantu warganya untuk menanggulangi bencana nasional, tapi warga membantu pemerintah,” kata Ketua DPW Jawa Timur, LSM Saya Indonesia, Mahani kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (5/5).
Ditambahkan Mahani, ketidakseriusan pemerintah menangani pandemik Covid-19 menimbulkan keselehgenjean (ketidakjelasan).
“Semestinya gabungan TNI dan Polri bukan hanya menyisir jam malam, tapi tahu mana zona merah, zona hijau dan zona kuning. Sehingga pemetaan bisa dilakukan. Misalnya, zona hijau dan zona kuning diterapkan PSBB, sedangkan zona merah karantina wilayah,” ujarnya.
Dengan karantina wilayah, lanjutnya, maka kebutuhan wilayah harus ditanggung pemerintah. Dengan cara ini maka dapat ditekan budjet-nya.
“Jika sudah dilakukan pemetaan, budjet lebih low. Yang dilakukan Jatim saat ini anyi-anyi (setengah-setengah), ga jelas arahnya PSBB atau karantina wilayah. Intinya pemerintah ga ada dana untuk menghadapi pandemik ini,” tandas Mahani.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kisi-Kisi Cawapres Prabowo Disampaikan Muzani lewat Pantun
- Rizal Ramli Punya Solusi Dongkrak Pendapatan Petani
- DKPP Akui Terima Laporan Pelanggaran KPU dan Bawaslu Kota Surabaya Dalam Pilwali Surabaya