Setelah mengetahui hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengakui kekalahannya di Pemilu 2019 dengan perolehan suara di bawah empat persen.
- JMSI Bertemu Wamen Komdigi, Bahas Ancaman AI
- PPP Gelar Sekolah Politik Milenial, Cetak Calon Pemimpin Muda Ideal untuk 2024
- Judicial Riview Soal Batas Usia Pimpinan KPK Mewakili Kepentingan Banyak Pihak
"Menurut quick count PSI mendapat dua persen. Dengan perolehan itu PSI tidak akan berada di Senayan lima tahun ke depan," ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (17/4).
Menurut Grace, PSI telah berjuang secara maksimal dalam Pemilu 2019 sehingga tidak ingin menyalahkan siapapun terkait hasil perolehan suara.
"Kami telah berjuang dengan apa yang kami bisa. Tidak, kami tak akan menyalahkan siapa-siapa. Kader kami, pengurus PSI, caleg kami telah bekerja keras siang dan malam meyakinkan rakyat. Sama sekali tidak ada penyesalan atas setiap tetes keringat dan air mata yang jatuh selama membangun partai ini," paparnya.
Meski begitu, PSI selaku salah stau pendukung pasangan capres Joko Widodo-Maruf Amin mengaku gembira, lantaran pasangan nomor urut 01 itu memenangkan pilpres dengan selisih sekitar 10 persen.
"Kami sebagai partai pendukung Pak Jokowi merasa gembira atas hasil ini. Kami siap menjadi partner Pak Jokowi menjalankan program-program kerakyatan yang akan meningkatkan kesejahteraan rakyat," demikian Grace.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemilu 2024, HIPMI Kota Madiun Ajak Masyarakat Tidak Golput
- Gandeng Musisi Ahmad Dhani, Caleg DPRD Surabaya Ninayanti Blusukan Sapa Warga Kampung Nelayan
- Saat Bertemu AHY, Cak Imin Klaim Golkar Gabung KKIR